- REUTERS/Feisal Omar
VIVA.co.id – Para pejabat intelijen menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di pesawat Somalia pada 2 Februari 2016 lalu, berhasil membawa bom ke dalam pesawat dengan cara ‘menanamkannya’ ke dalam sebuah laptop. Itu merupakan kesimpulan Badan Intelijen dan Keamanan Nasional negara itu, NISA, setelah melihat rekaman surveilans, yang menunjukkan pelaku melakukan serah terima sebuah laptop dengan dua orang di bandara, salah satunya mengenakan jaket keamanan.
“Sekitar 15 orang telah ditangkap sehubungan dengan insiden tersebut,” kata seorang pejabat keamanan yang tak bersedia disebutkan namanya, seperti dilansir Emirates 24/7, Senin, 8 Februari 2016.
Otoritas setempat meyakini serangan itu dikoordinasikan oleh sebuah jaringan. “Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa bom itu ditanam di laptop dan dilakukan oleh salah satu penumpang,” ujarnya.
Seperti diketahui, peristiwa mengerikan yang menimpa pesawat Daallo Airlines itu terjadi pada ketinggian 3.600 kaki. Hanya beberapa menit setelah tinggal landas dari bandar udara internasional Mogadishu akan menuju Djibouti. Pilot pesawat, Kapten Vladimir Vodopivec, kemudian berinisiatif langsung putar haluan dan kembali ke landasan pacu bandara dengan selamat.
Sementara itu, dari 74 orang penumpang pesawat Airbus 321 itu, satu orang dinayatakn tewas, ia diidentifikasi sebagai Abdulahi Abdisalam. Pria itu terpental keluar, diduga karena tersedot akibat lubang yang terbuat ketika ledakan terjadi. Berendus kabar, pria yang terpental adalah pelaku bom bunuh diri. Sementara korban luka berjumlah dua orang.