Dubes Uni Eropa: Bandung Kota yang Berperikemanusiaan

Sesi foto bersama Pemkot Bandung dan Delegasi UE
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina

VIVA.co.id - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, mengatakan, agar sebuah kota bisa dijuluki "Smart City" (Kota Pintar), maka harus memenuhi persyaratan yaitu teknologi, keamanan, efisiensi, energi terbarukan, daur ulang dan inovasi. Bagi Guerend, Bandung sudah berada di jalur yang benar untuk menuju Kota Pintar.

Partai Buruh Ingin Inggris Tetap Gabung Uni Eropa

Demikian menurut Guerend saat mengunjungi Kota Bandung hari ini. Selain bertamu ke Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Guerend bersama delegasi perwakilan negara-negara anggota Uni Eropa juga menyambangi Institut Teknologi Bandung.

Persyaratan Kota Pintar, kata Guerend, telah sukses diterapkan di sejumlah negara Eropa. "Smart City adalah sebuah kota yang menerapkan unsur teknologi di dalamnya demi menggapai industri yang modern. Smart City juga merupakan sebuah perkembangan suatu daerah yang berkelanjutan," kata Guerend, di Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 12 Febuari 2016.

Ia menjelaskan, untuk mencapai Smart City, maka seluruh elemen dari sebuah kota yakni masyarakat/komunitas, perusahaan swasta dan pemerintah, harus bekerjasama sehingga tercapai kehidupan perkotaan yang baik.

"Proyek selanjutnya dari Smart City adalah mendukung lingkungan berkelanjutan dan menekan polusi udara. Bandung sudah memiliki konsep kota yang sangat baik dan kami mendukung konsep Kota Bandung termasuk kebijakan HAM didalamnya. Bandung adalah kota yang berperikemanusiaan," ujarnya.

Guerend berpendapat Bandung sudah sejak lama memiliki inisiatif yang hebat soal Smart City dan pihaknya menantikan kerja sama selanjutnya dengan Kota Kembang itu. (ren)

Ini yang Diakui Dunia Barat soal Indonesia
Ilustrasi banjir

Makedonia Diterjang Banjir Bandang, 21 Orang Tewas

Uni Eropa siap bantu karena negeri itu calon anggotanya.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016