Kemlu Bantah Klaim Israel Soal Larang Menlu RI ke Palestina

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nassir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rebecca Reiffi Georgina

VIVA.co.id –  Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir, menegaskan pihaknya menampik adanya pernyataan dari Israel mengenai alasan . Ditemui saat konferensi pers mingguan Kemlu RI, Arrmanatha mengatakan Indonesia sebelumnya sama sekali tidak memiliki rencana apa pun untuk melakukan pertemuan dengan Israel.

Israel Longgarkan Penjagaan Masjid Al Aqsa Selama Ramadan

"Ada pernyataan yang menuliskan adanya kesepakatan bahwa Menlu Retno akan ke Ramallah dan mampir ke Yerusalem. Saya tegaskan, tidak pernah ada pertemuan ataupun rencana untuk melakukan pertemuan antara Kemlu RI dengan Israel terkait dengan kunjungan ke Ramallah," kata Arrmanatha, Kamis, 17 Maret 2016 di gedung Kemlu RI, Jakarta.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely - seperti dikutip The Jerusalem Post - mengatakan alasan Israel melarang Menlu Retno Marsudi mengunjungi Ramallah beberapa hari lalu adalah karena pejabat senior RI itu tidak mau mengunjungi Yerusalem, sesuai dengan kesepakatan yang ada. Menurut Hotovely, pejabat dari negara mana pun bila ingin mengunjungi Ibu Kota Palestina di Ramallah pasti juga menyempatkan diri ke Yerusalem untuk bertemu dengan pejabat Israel.

Menlu : Negosiasi Perdamaian Palestina Harus Dilanjutkan

Namun, Arrmanatha menegaskan pihak Kemlu RI tidak pernah melakukan kesepakatan apa pun mengenai kunjungan pejabat Indonesia ke Yerusalem. Tujuan utama Indonesia saat itu, kata Arrmanatha, adalah untuk ke Yordania melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Yordania dan melakukan kunjungan kehormatan dengan Perdana Menteri Yordania.

"Lalu tujuan selanjutnya adalah untuk pergi ke Ramallah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Palestina dan kunjungan kehormatan terhadap presiden Palestina. Tidak hanya itu, Menlu juga bertujuan untuk melantik Konsul Kehormatan Indonesia di Palestina. Itu semua sudah direncanakan sejak Desember 2015, perjalanan akan melewati jalur diplomatik resmi yang sudah dikordinasikan dengan otoritas Palestina dan Yordania," kata Arrmanatha.

RI Diundang Prancis Bahas Perdamaian Israel-Palestina

Diplomat yang akrab dipanggil dengan sapaan Tata itu melanjutkan, rencana awal adalah Menlu menggunakan helikopter dari Amman dan langsung mendarat di Helipad Kantor Kepresidenan Palestina. Sehingga, ujarnya, rombongan Menlu tidak akan melewati jalur darat Israel.

"Rencana itu sesuai dengan usul dan fasilitas dari Yordania dan Amman," ucap dia.

Menlu Retno tak bisa memasuki wilayah Palestina setelah Israel mengeluarkan larangan over flight bagi rombongan Indonesia yang akan melakukan pembukaan Konsul Kehormatan di Ramallah, Palestina. Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely menyindir Indonesia melanggar kode etik diplomasi karena menemui Palestina.

Dalam penjelasannya di Parlemen Israel Knesset, Hotovely mengatakan, "dalam hubungan diplomatik, termasuk dengan negara tanpa 'ikatan resmi', tetap diatur oleh pemahaman dan ketika ada negara yang secara terang-terangan melanggar, maka sama saja melakukan pelanggaran terhadap kode etik diplomasi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya