Ribuan Perempuan Dilecehkan Pasukan Perdamaian PBB

Ilustrasi PBB
Sumber :
  • sputniknews

VIVA.co.id – Lebih dari 100 perempuan di sebuah provinsi di Afrika Tengah mengaku mengalami pelecehan seksual oleh pasukan penjaga perdamaian PBB. Menurut salah seorang penggagas kampanye Code Blue, Paula Donovan, PBB selama ini sengaja menyembunyikan informasi tentang kejahatan ini demi menjaga reputasi.

Utusan Khusus PBB Untuk Libya Resmi Mengumumkan Pengunduran Diri Karena Alasan Ini

"PBB sangat berhati-hati menyangkut reputasi mereka, mereka bersalah dalam kejahatan ini. Dokumen laporan itu saya dapatkan dari orang dalam, dapat dilihat dari laporan bahwa PBB sebenarnya sudah tahu namun entah apa alasannya sehingga mereka tidak menjelaskan kepada penduduk sipil atau pemerintah yang terlibat," kata Donovan, yang dilansir Sputnik, Minggu 3 April 2016.

Donovan lalu menuduh PBB menciptakan budaya impunitas di mana para pelaku tidak pernah datang ke pengadilan dan malah dilepaskan kembali ke masyarakat, seperti tidak pernah ada kejahatan. Menanggapinya, Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon terkejut dengan adanya tuduhan itu.

Sekjen PBB Murka saat UNRWA di Palestina Ingin Digantikan Organisasi Asal AS

"Mengapa Ban Ki Moon terkejut? Kita semua tidak terkejut karena terus mengikuti kasus ini selama sepuluh tahun terakhir," kata Donovan.

Ia mengatakan, laporan dari para korban yang bahkan meliputi kasus pelecehan paksa adalah puncak dari krisis ini. Bahkan, pasukan penjaga perdamaian PBB melakukan kejahatan serupa di negara lain seperti Liberia atau Republik Demokratik Kongo, dan ada ribuan perempuan dewasa dan remaja mengaku mereka dilecehkan secara seksual dan bahkan dipaksa melakukan seks dengan pasukan penjaga perdamaian. (ren)

Otorita IKN: Tahun 2045 Diperkirakan 1,9 Juta Penduduk Menetap di IKN
Palestina Mengecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB

Palestina Kecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB

 Palestina mengecam keras keputusan AS yang memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis 18 April 2024

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024