Presiden Filipina Janjikan 'Keadilan' Keluarga 18 Tentara

Presiden Filipina Benigno Aqiuno III
Sumber :
  • REUTERS/Malacanang Presidential Palace/Handout

VIVA.co.id - Presiden Filipina Benigno Aquino III berjanji untuk memberikan rasa adil bagi keluarga 18 prajurit Filipina, yang tewas dalam pertempuran dengan kelompok Abu Sayyaf di Tipo-tipo, Basilan, Zamboanga, Filipina Selatan, pada Sabtu lalu.

Hal itu diungkapkan Aquino, saat mengunjungi Zamboanga City, pada Rabu dan berdialog dengan keluarga prajurit sebagai bentuk rasa simpatinya, serta mengunjungi prajurit yang terluka.

"Saya pastikan pemerintah dan militer takkan berhenti mengejar kelompok Abu Sayyaf," ujarnya, seperti dikutip situs Mb, Kamis 14 April 2016.

Selain itu, Aquino juga menawarkan bantuan keuangan yang berasal dari Kantor Presiden dan Angkatan Darat Filipina, untuk membiayai layanan pemakaman, biaya hidup, serta beasiswa sekolah bagi anak-anak prajurit yang tewas.

Kantor Presiden akan memberikan bantuan sebesar P250 ribu, serta AD Filipina yang totalnya mencapai P410 ribu. Aquino juga memuji keberanian para prajurit yang terlibat dalam operasi antiterori di Basilan.

"Kita sedang menghadapi perang terbuka. Tentara kita adalah orang-orang hebat yang memerangi musuh negara dan selalu di garis depan dalam mengamankan perdamaian di tanah kelahiran," katanya.

Selain itu, kepada keluarga prajurit, Presiden Aquino menegaskan bahwa akan memprioritaskan penyelidikan mendalam soal banyaknya korban yang tewas dari pihak pemerintah dalam operasi militer kemarin.

"Kita langsung melakukan penyelidikan, untuk memastikan apa yang terjadi. Apakah terjadi penyimpangan, atau kesalahan prosedur dalam operasi. Dan, saya berjanji untuk meminta pertanggungjawaban bagi mereka yang lalai dan tidak disiplin dalam bertugas, sebagai akibat dari tingginya angka kematian selama operasi antiteror," tegas Aquino. (asp)

Mengapa Filipina Susah Berantas Abu Sayyaf?
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nassir.

Keluarga WNI Sandera Abu Sayyaf Diminta ke Jakarta

Mereka mendapat telepon yang mengaku sebagai penyandera.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2016