Pencari Suaka Iran Bakar Diri di Kemah Penahanan Australia

Kamp detensi imigran pencari suaka di Pulau Manus, Papua Nugini
Sumber :
  • Doc. Refugee Action Coalition

VIVA.co.id – Seorang pengungsi asal Iran membakar dirinya hingga meninggal dunia di kemah penahanan imigrasi Australia di Pulau Nauru.

Nasib 900 Pencari Suaka di Australia di Ujung Tanduk

Dikutip dari situs ABC, Jumat, 29 April 2016, pria berusia 23 tahun yang tidak disebutkan namanya itu membakar dirinya hidup-hidup sebagai aksi protes terhadap ketatnya kebijakan pencari suaka yang diterapkan Pemerintah Australia.

"Ia meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Australia pada Jumat setelah diterbangkan untuk pengobatan akibat luka bakar parah," kata Otoritas Departemen Imigrasi Australia.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Pemerintah Nauru mengatakan, tindakan protes pengungsi itu dilakukan bertepatan dengan kunjungan perwakilan dari badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sementara itu, Australia tetap menolak untuk menerima pencari suaka yang mencoba untuk mencapai pantainya dengan perahu.

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Karyawan Sempat Dengar Ledakan Sebelum Api Muncul

Mereka membayar Nauru dan Manus, Papua Nugini untuk menjadi "rumah" bagi para pencari suaka di kamp-kamp tahanan.

Pengadilan Tinggi Australia telah memutuskan bahwa kebijakan pemerintah untuk menahan pencari suaka daerah lepas pantai adalah hal yang legal.

Hal itu menyebabkan ratusan orang tewas, termasuk bayi harus dideportasi ke Nauru.

Di sampaikan pula oleh Pengadilan Tinggi Australia, siapa pun yang mencapai Australia dengan menggunakan kapal dan mengklaim dirinya adalah pencari suaka, maka mereka akan dibawa ke Nauru atau Pulau Manus di Papua Nugini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya