10 WNI Dikabarkan Dibebaskan, Kemlu Tunggu Laporan Filipina

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf, kerap melakukan penculikan dan perampokan di Filipina Selatan.
Sumber :
  • www.worldbulletin.net

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia hingga kini masih menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah Filipina terkait kabar pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) awak kapal tunda Brahma 12, oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina selatan pada hari ini, Minggu, 1 Mei 2016.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul
"Kondisi sangat fluid (berubah-ubah) di lapangan. Kami masih menunggu konfirmasi final dari tim kami yang ada di lapangan sejak beberapa hari terakhir, yang jelas Menlu masih terus komunikasi dengan Menlu Filipina mengenai hal ini,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal kepada VIVA.co.id.
 
Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf
Sejumlah media asing di Filipina mengabarkan kelompok militer Abu Sayyaf membebaskan 10 WNI yang sebelumnya menjadi tawanan mereka. Dari informasi yang dihimpun, pembebasan dilakukan sekira pukul 12.00 waktu Filipina.
 
Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf
Dari informasi yang dihimpun redaksi, 10 warga negara Indonesia yang kabarnya dibebaskan kelompok militer Abu Sayyaf saat ini tengah berada di Pulau Jolo, Filipina. Mereka dibebaskan setelah uang tebusan sebesar Rp5,4 miliar mereka terima pada 29 April 2016.
 
Mengutip dari laporan Inquirer.net, kesepuluh sandera itu dibebaskan pada Minggu siang, di depan rumah Gubernur Sulu Abdusakur Tan II. "Ada orang tak dikenal yang melepaskan orang Indonesia di depan rumah Gubernur Sulu," kata pejabat kepolisian setempat Wilfredo Cayat.

Saat ini, kata Cayat, seluruh warga negara Indonesia yang dilepaskan sudah diamankan. "Mereka dibawa ke dalam rumah dan diberi makan. Kini kami sedang mempersiapkan untuk membawa 10 orang itu ke Zamboanga," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya