Australia Tuduh Aktivis Penyebab Pengungsi Bakar Diri

Derita Para Imigran Mencari Tempat Suaka
Sumber :
  • REUTERS / Ognen Teofilovski

VIVA.co.id – Pemerintah Australia menyalahkan para aktivis pembela pengungsi karena dianggap "mendorong" pencari suaka yang tengah ditahan di kamp untuk menyakiti diri sendiri dengan cara bakar diri. Hingga hari ini sudah tiga orang yang membakar diri sebagai aksi protes terhadap ketatnya sistem seleksi pencari suaka yang diterapkan Pemerintah Negeri Kanguru itu.

Lagi, Pencari Suaka Somalia Bakar Diri di Nauru

Menurut kantor Reuters, Rabu, 4 Mei 2016, Menteri Imigrasi Peter Dutton menuduh para pendukung pengungsi dengan cara memberikan pencari suaka harapan palsu kepada mereka bahwa suatu hari akan menetap di Australia.

"Beberapa pengacara mendorong orang berperilaku dengan cara tertentu. Perilaku baru-baru ini di Nauru bukanlah protes terhadap kondisi kehidupan. Mereka tidak protes karena pelayanan kesehatan dan juga tidak protes kepada kurangnya dukungan finansial," kata Dutton.

Ingat Lagi, Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Kedua Bakal Dihapus

Satu perempuan asal Somalia dalam kondisi kritis dan dua laki-laki lainnya tewas karena membakar tubuh mereka sendiri di kamp penahanan para pencari suaka di Pulau Nauru. Mereka protes karena tidak bisa diizinkan masuk ke Australia untuk bekerja dan malah dikirim ke kamp penahanan tersebut.

Di bawah kebijakan imigrasi garis keras Australia, pencari suaka dicegat ketika berusaha mencapai Australia dan mereka dikirim untuk diproses ke kamp-kamp di Nauru yang menampung sekitar 500 orang, dan di Pulau Manus di Papua Nugini. Pemerintah Australia mengatakan mereka tidak akan pernah bisa menetap di Australia.

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment

Pemerintah Papua Nugini memerintahkan kamp Pulau Manus, yang menampung sekitar 850 orang, ditutup pekan lalu setelah Mahkamah Agung mengatakan kamp tersebut ilegal.

Kondisi kehidupan yang keras dan laporan pelecehan anak sistemik di kamp menuai kritik luas dari dalam dan luar Australia. Kendati demikian Australia menegaskan tidak akan mau mengubah kebijakan yang telah ditetapkan tersebut.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya