Terungkap, 6 Alasan Pilpres AS Tahun Ini Cetak Sejarah

Capres AS, Donald Trump dan Hillary Clinton.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Donald Trump semakin dekat dengan nominasi Partai Republik dalam pemilihan calon Presiden Amerika Serikat. Sementara itu, Hillary Clinton dan Bernie Sanders masih harus berjuang hingga akhir, setelah Sanders memenangkan suara di Negara Bagian Indiana.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Menurut situs BBC, Kamis 5 Mei 2016, ada hal menarik dari pemilihan presiden (pilpres) AS pada tahun ini. Apa pun yang terjadi, hasilnya akan mencetak bersejarah bagi negeri Paman Sam. Apa saja?

*) Presiden berusia senja

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Ketika Barack Obama untuk pertama kali terpilih menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2009, saat itu dirinya berusia 47 tahun. Ia adalah Presiden AS kelima termuda dalam sejarah. Theodore Roosevelt adalah presiden termuda dengan usia 42 tahun 322 hari.

Tahun ini, ketiga bakal calon Presiden AS rata-rata usianya di atas 65 tahun. Artinya, mereka telah memasuki usia senja. Bernie Sanders akan berusia 75 tahun, jika ia terpilih menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2017.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Lebih tua enam tahun dari Presiden AS sebelumnya, yang mencetak rekor menjadi presiden tertua, Ronald Reagan. Lalu,

Donald Trump. Jika terpilih, ia akan berusia 71 tahun yang ulang tahunnya jatuh pada 14 Juni.

Sementara itu, satu-satunya kandidat Presiden AS wanita, Hillary Clinton, akan berusia 70 tahun jika terpilih menjadi "penghuni" berikutnya Gedung Putih.

*) "Orang" New York diunggulkan

Trump bakal berhadapan dengan Hillary. Jika benar skenario ini terjadi, akan menjadi "pertarungan" calon presiden pertama sesama warga New York, sejak 1944, di mana saat itu Gubernur New York, Thomas E. Dewey melawan presiden petahana, Franklin Delano Roosevelt.

Seperti diketahui, Trump memang asli New York. Tak heran, jika ia menang besar dalam pemilihan pendahuluan (primary) beberapa waktu lalu. Sedangkan Hillary, meski lahir di Chicago, Illinois, namun ia menjadi senator dari daerah pemilihan New York.

Jadi, siapa pun yang menang kali ini, maka menjadi kemenangan warga New York, atau sebutannya New Yorker, setelah 72 tahun silam.

*) Uang berbicara

Jika Trump berhasil menang, ia salah satu tokoh yang sedikit mengeluarkan uang untuk kampanye pilpres AS.

Berdasarkan laporan Komisi Pemilihan Umum Federal AS, Trump menghabiskan US$49 juta, sampai dengan akhir Maret 2016, di mana sebesar US$36 juta berasal dari kocek pribadinya.

Tentu saja, Trump harus mengeluarkan buku cek, mengingat ia memiliki jadwal kampanye lebih banyak hingga November 2016.

Meski begitu, tampaknya uang yang dikeluarkan Trump tidak akan sebesar Obama yang telah menghabiskan dana kampanyenya pada putaran terakhir sebesar US$556 juta.

Sementara itu, pada 2000, Albert Arnold Gore Junior, atau biasa disapa Al Gore, telah membuang uangnya sebesar US$126 juta, kala melamar menjadi calon Presiden AS, namun kalah dari George Walker Bush.

Sedangkan, Hillary Clinton hingga saat ini sudah menggelontorkan dananya hingga US$187 juta.

Baca:

*) Pengalaman nonpolitik

Trump bukanlah politikus murni. Ia adalah seorang pebisnis.

Kalau terplilih, maka Trump akan menjadi orang ketiga setelah Herbert Hoover dan Dwight D. Eisenhower, yang tidak memiliki pengalaman politik, baik sebagai gubernur negara bagian atau senator.

Eisenhower adalah Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu di Perang Dunia II, sebelum ia terpilih menjadi Presiden AS pada 1953.

Sementara itu, Herbert Hoover, Presiden AS Periode 1929-1933, sebelumnya adalah seorang insinyur dan aktivis kemanusiaan.

*) Wanita pertama yang memimpin AS

Hillary Clinton memiliki pengalaman yang panjang berada di lingkaran Washington DC. Tahun ini, mungkin saja, tahun keberuntungannya jika terpilih menjadi Presiden AS, ia adalah wanita pertama yang memimpin negara berpenduduk terbesar keempat dunia.

Sebelumnya, sosok wanita yang mencoba berjuang menuju Gedung Putih adalah Sarah Palin, calon Wakil Presiden AS dari Partai Republik yang juga Gubernur Alaska, tandem Senator John McCain, pada 2008.

Lalu, dari Partai Demokrat calon Presiden Walter Mondale menggaet Geraldine Ferraro sebagai Wakil Presiden AS pada 1984, namun kalah dari Ronald Reagan.

*) Tongkat estafet Partai Demokrat?

Jika Hillary, atau Sanders terpilih, akan menjadi sejarah bagi Partai Demokrat. Sebab, Obama akan "memberikan estafet" kepemimpinannya ke kadernya sendiri.

Dengan demikian, kebijakan pemerintah sebelumnya kemungkinan besar tidak akan berubah. Sebelumnya, Harry S. Truman dan Lyndon B. Johnson, berhasil menjadi presiden setelah presiden sebelumnya meninggal dunia. Keduanya merupakan wakil presiden yang berasal dari Partai Demokrat.

Namun, keinginan agar Clinton menang sepertinya akan dipilih Partai Demokrat. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya