Bayi Ini Lahir dengan 16 Jari Kaki

Bayi dengan 16 jari kaki
Sumber :
  • Wierd Asia News

VIVA.co.id –  Banyak anak di seluruh dunia lahir dengan sepuluh jari kaki. Namun, tidak demikian untuk seorang bayi di China bernama Hong Hong.  Dia lahir dengan 16 jari kaki.

Bayi di Bangladesh Lahir dengan Wajah Seperti Usia 80

Dilansir dari Weird Asia, Hong mengalami kondisi yang dikenal sebagai polydactylism. Orang tuanya, yang bekerja sebagai buruh migran dari desa Zhongping, khawatir bahwa situasi ini bisa berkembang.

Menurut ayah bayi, Zou Chenglin, istrinya juga menderita kelainan genetik. Dia memiliki satu jari tambahan dan kaki pada tangan dan kakinya. Namun, tambahan jari itu tidak menghalangi pekerjaannya sebagai buruh tekstil di sebuah pabrik di Kota Shenzhen, yang terletak di provinsi Guangdong.

Ingin Selamatkan HP, Semalaman Tangan 'Nyangkut' di Toilet

Ketika pasangan ini merencanakan program kehamilan, tepatnya sebelum Hong lahir,  mereka pergi ke tiga rumah sakit berbeda di Shenzhen. Setelah serangkaian tes, semua scan negatif. Orangtua dan dokter yakin, Hong Hong tidak akan memiliki tambahan jari.

Namun begitu Hong lahir di sebuah rumah sakit di dekat desa orangtuanya di provinsi Hunan, mereka melihat bahwa hasil scan telah salah. Anak kecil ini akhirnya memiliki delapan jari di tangan kirinya, tujuh jari di tangan kanannya, dan delapan jari kaki per kaki. Mengenai tangan Hong, ia tidak memiliki jempol, tetapi ia tidak memiliki dua telapak tangan di masing-masing tangan. Zou dan istrinya baru-baru ini mengunjungi dua belas rumah sakit di mana mereka belajar dan berharap ada bantuan untuk anak mereka.

2020, Prancis Tak Lagi Gunakan Peralatan Makan Plastik

Ketika Hong berusia antara enam dan dua belas bulan, serangkaian operasi dapat dilakukan yang akan menyembuhkan polydactylism tersebut. Sayangnya, prosedur ini mamakan biaya besar di suatu tempat dengan kisaran harga US $ 15.500 (Rp206,9 juta) hingga US $ 77.000 (rp 1 Miliar). Jumlah itu tak mampu dibayarkan oleh orngtua Hong yang hanya bekerja sebagai buruh pabrik.

Mereka pun telah meminta bantuan pada badan amal lokal dengan harapan bahwa mereka akan dapat mengumpulkan uang yang diperlukan selama sembilan bulan ke depan.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya