Paus Francis: Pengungsi Bukanlah Kejahatan

Paus Francis tengah berbincang dengan Kanselir Jerman Angela Merkel
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Paus Francis mendesak Eropa untuk "meruntuhkan tembok" yang dibangun untuk mencegah arus kedatangan pengungsi (migran) dan membuat sosial ekonomi radikal baru karena dinilai tebang pilih dalam melayani semua orang.

Paus Fransiskus Minta Serangan Israel di Gaza Dihentikan, Paus: Tolong, Cukup Sudah

Sambil mengingat memori pendiri integrasi Uni Eropa usai Perang Dunia II, Paus, pada Jumat, mengatakan bahwa saat itu mereka terinspirasi karena "berani mengubah keadaan secara radikal", yang telah menyebabkan perang.

"Menjadi migran bukanlah sebuah kejahatan. Hari ini lebih baik dari sebelumnya. Visi mereka (pendiri Uni Eropa) mengilhami kita untuk membangun sebuah jembatan kemanusiaan dan meruntuhkan dinding yang menjadi pembatas," ujar Paus Francis, mengutip laman Aljazeera, Sabtu, 7 Mei 2016.

Seminar Persaudaraan Manusia, Quraish Shihab Kenang Ucapan Paus Fransiskus

Hal ini disampaikannya di hadapan hadirin, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel dan Kepala Lembaga Utama, Dewan Komisi, Parlemen dan Bank Sentral Uni Eropa.

"Apa yang terjadi padamu, para humanisme Eropa, yang selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi dan kebebasan? Apa yang terjadi padamu, Eropa, rumah penyair, filsuf, seniman dan musisi?" ujar Francis, seperti menyindir.

Paus Fransiskus Kutuk Kebencian yang Meningkat Terhadap Orang Yahudi

Meminjam ungkapan dari penulis Elie Wiesel, Paus mengatakan Eropa membutuhkan "transfusi memori" untuk membebaskan diri dari godaan "keuntungan politik." Ia juga mengatakan, Eropa harus secara mendasar mengubah model ekonomi.

"Jika kita ingin memikirkan kembali masyarakat kita, maka kita perlu menciptakan lapangan kerja yang bermartabat, terutama bagi pemuda bangsa kita," ungkapnya.

Paus Fransiskus (Doc: Media Vatikan)

Paus Fransiskus Akan ke Indonesia, Kemlu: Lagi Cari Tanggal

Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, digadang-gadang akan berkunjung ke Indonesia pada September mendatang.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024