Trump Perbolehkan Wali Kota London Berkunjung ke AS

Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membuat pengecualian bagi warga Muslim yang ingin memasuki wilayah AS. Ia mengatakan, Wali Kota London yang baru, Sadiq Khan, diperbolehkan memasuki negaranya meski pun diketahui bahwa ia beragama Islam.

Meet Sadiq Khan: Muslim Mayor Switches on London's Ramadan Lighr

"Dalam membuat kebijakan akan selalu ada pengecualian. Saya senang melihat (Sadiq) Khan terpilih. Anda memimpin dengan cara memberi contoh. Kalau dia (Khan) melaksanakan pekerjaannya dengan baik, maka itu adalah hal yang sangat luar biasa," kata Trump, seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa, 10 Mei 2016.

Miliarder asal New York itu memang mengajukan gagasan soal larangan terhadap pemeluk agama Islam usai serangan mematikan oleh militan di Paris, Prancis dan California, AS pada tahun lalu.

3 Orang Keturuan Asia Ini Duduki Jabatan Penting di Inggris, Salah Satunya Seorang Muslim

Kelompok Hak Muslim dan HAM serta pesaing Trump lainnya mengecam proposal itu dan menganggapnya sebagai upaya untuk memecah-belah, kontraproduktif dan bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut AS.

Sementara Khan, yang baru terpilih beberapa hari lalu, mengatakan ia ingin berkunjung ke New York dan Chicago untuk melihat program-program yang sudah diterapkan di sana. Rencana tersebut harus diwujudkannya sebelum Trump, kemungkinan besar, sukses terpilih sebagai Presiden AS yang baru pada Januari 2017.

Sosok Sadiq Khan, Wali Kota Muslim Pertama London yang Buat Perayaan Ramadhan

"Jika Trump menjadi Presiden AS, maka saya tidak akan berkunjung karena kepercayaan saya. Artinya, saya juga tidak bisa berhubungan dengan seluruh wali kota di AS untuk bertukar pemikiran," ujar Khan.

Ia pun menyindir kebijakan Trump soal Islam yang dinilainya terlalu berlebihan dan provokatif. "Mereka menggunakan rasa takut dan sindiran untuk mencoba mengubah paradigma terhadap kelompok etnis dan agama agar terpisah dari yang lain," katanya, yang dianggap sebagai sindiran bagi Donald Trump.

Khan merupakan anak dari pasangan imigran asal Pakistan. Ayahnya berprofesi sebagai sopir bus, sedangkan ibunya bekerja sebagai penjahit. Ia merupakan kandidat dari Partai Buruh yang mengalahkan saingannya dari Partai Konservatif dengan rekor terbesar dalam sejarah politik Inggris. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya