Menkeu Puja-puji Gojek di Depan Investor Negara Islam

Kantor Gojek di Jakarta
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Perkembangan industri teknologi dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, seiring dengan perkembangan zaman yang terus bertransformasi. Dalam melalui alur tersebut, dibutuhkan berbagai inovasi agar tetap bisa bertahan dan mengikuti perkembangan zaman.

Memesan Produk Coca-Cola Kini Bisa Via Aplikasi Gojek

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di depan para delegasi dan perwakilan dari negara anggota Islamic Development Bank (IDB) memaparkan, Indonesia sudah berhasil menciptakan inovasi melalui salah satu karya anak bangsa.

"Di tengah kemacetan, ada satu inovasi yang sangat sederhana muncul di Indonesia," kata Bambang di Jakarta Convention Center Jakarta, Rabu 18 Mei 2016.

Intip Pendapatan Ojek Online yang Main 'Dua Kaki'

Gojek, sebuah perusahaan transportasi berbasis aplikasi online yang saat ini dikenal menjadi salah satu perhatian Menkeu Bambang. Menurut dia, start up itu merupakan inovasi mutakhir, di tengah adanya keresahan yang dialami masyarakat.

Kehadiran Gojek, kata Bambang memang menjadi solusi alternatif untuk meminimalisir kemacetan di Ibukota yang selama ini sulit untuk dibereskan. Kepadatan penduduk, peningkatan jumlah kendaraan pribadi pun menjadi alasan.

Fenomena Driver Gojek Nakal Main 'Dua Kaki'

"Inovasi ini sangat simpel, dan sangat bermanfaat. Saya tidak pernah melihat ini sebelumnya. Ini unik, dan jadi ciri khas Indonesia," kata Bambang.

Bahkan, seiring dengan perkembangan bisnisnya, Bambang mengatakan Gojek pun menawarkan berbagai fasilitas yang semakin menarik minat masyarakat

"Kita bisa order makanan, sekaligus sudah tahu harganya. Kita minta diantar ke rumah, nanti bisa menggunakan uang Gojek dulu. Setelah dia antar, Anda membayar seharga yang sama," tutur dia.

Satu hal yang paling penting, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan tersebut mengakui, bisnis Gojek juga memiliki dampak multiplier effect, yang langsung dirasakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.

Misalnya, sebelum Gojek muncul, ojek konvensional yang selama ini mengais rezeki secara individual tidak memiliki panga pasar konsumen yang jelas. Alhasil, pendapatan mereka pun jelas terpengaruhi. 

Dengan munculnya Gojek sebagai wadah baru yang menaungi para ojek konvensional, maka tentunya mereka akan dengan mudah mendapatkan konsumen dari berbagai kalangan. Artinya, secara tidak langsung Gojek telah membantu para ojek konvensional.

"Sebelumnya mereka individu, sekarang sudah menjadi bagian dari perusahaan. Dulu pekerjaan ojek tidak dianggap. Sekarang orang menginginkan pekerjaan itu," kata Bambang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya