Banjir Surut, Militer Sri Lanka Amankan Jasad Korban Longsor

Banjir besar di Sri Lanka, Mei 2016
Sumber :
  • REUTERS/Dinuka Liyanawatte

VIVA.co.id – Militer Sri Lanka menarik banyak jasad korban longsor dan mendistribusikan bantuan makanan bagi ratusan ribu orang yang berada di penampungan. Palang Merah Sri Lanka mengatakan, longsor yang terjadi pada Selasa malam pekan lalu, mengubur tiga desa. Longsor terjadi setelah hujan deras melanda wilayah tersebut selama tiga hari terakhir.

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Longsor di Sri Lanka

Dilansir dari situs Channel News Asia, Senin, 23 Mei 2016, saat ini banjir di ibukota Kolombo telah surut. Tentara dan pasukan penyelamat lainnya menemukan 23 orang dalam 24 jam terakhir di kawasan yang paling terdampak longsor parah, Kegalle.

"Sebanyak 92 orang diketahui tewas dalam bencana alam ini dan diperkirakan akan bertambah dengan 109 orang lainnya masih belum ditemukan. Proses pencarian akan terus dilakukan walaupun kami tidak menemukan adanya korban yang hidup selama operasi dilakukan," kata Juru Bicara Disaster Management Centre (DMC), Pradeep Kodippili.

Banjir dan Longsor di Sri Lanka, Ratusan Orang Hilang

Sri Lanka telah menerima bantuan internasional untuk lebih dari setengah juta orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Presiden Maithripala Sirisena telah mengunjungi Kolombo, pada Minggu yang mana lebih dari 200 ribu orang masih tinggal di tempat penampungan sementara.

Sebelumnya, tentara dan pekerja bantuan membagikan perlengkapan bantuan di tempat penampungan setelah hujan meluapkan Sungai Kelani yang mengalir melalui Kolombo.

Pelaku Kasus Pencabulan Kena Serangan Jantung Saat Beraksi

Otoritas setempat mengatakan, banjir dari Kelani terkontaminasi dengan sampah dari tempat pembuangan di tepi Kolombo serta limbah mentah yang meningkatkan kekhawatiran penyebaran wabah penyakit.

"Ada bahaya bahwa diare dan penyakit kulit menyebar di antara para korban banjir. Dokter telah dikerahkan ke penampungan dan unit medis lainnya. Operasi pembersihan besar-besaran adalah tantangan besar berikutnya bagi warga dan pihak berwenang ," ujar Kepala Medis Municipal Council Colombo, Ruwan Wijayamuni.

Banjir dan longsor di Sri Lanka, Mei 2017

Banjir Bandang Sri Lanka, 151 Orang Tewas

Disertai tanah longsor.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2017