Pelaku Penembakan di Carolina Selatan Diancam Hukuman Mati

Ilustasi tiang gantungan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Jaksa Federal AS mempertimbangkan hukuman mati pada Dylan Roof, seorang warga kulit putih berusia 22 tahun. Roof dituduh melakukan pembunuhan terhadap sembilan orang kulit hitam dalam serangan bermotif rasial di sebuah gereja di Charleston, Carolina Selatan, Juni tahun lalu.

Demi Lolos Tes Narkoba, Wanita di AS Kirim Urine Anjing Peliharaan

"Sifat dari kejahatan yang dituduhkan dan kerugian yang dihasilkan memaksa putusan ini," ujar Jaksa Agung Loretta Lynch melalui pernyataannya, seperti dikutip oleh Reuters, Rabu, 25 Mei 2016.

Dylan Roof, 22 tahun, dituduh melepaskan tembakan pada 17 Juni 2015, saat jemaat gereja Episkopal Methodist Emanuel Afrika, di Charlesto, Carolina Selatan, sedang berdoa. Aksi Roof menyentak AS dan membuat perdebatan keras soal hubungan ras di negara tersebut.

Gara-gara Foto Pangkalan Angkatan Laut AS, Pria Tiongkok Ditahan

Di pengadilan federal, ia menghadapi 33 tuduhan termasuk kejahatan karena kebencian, menghalangi kebebasan beragama, dan pelanggaran senjata api. Dalam pengajuan tuntutannya, jaksa mengatakan ada sejumlah faktor lain yang memberatkan Roof, yatu ia sengaja memilih korban kulit hitam yang sudah berusia tua, dan Roof juga tidak pernah menunjukkan penyesalan. Roof juga dituduh melakukan hal tersebut secara terencana.

Seorang teman Roof, Joseph Meek, bulan lalu mengaku bersalah karena meski sudah mengetahui rencana Roof, ia tak mau melaporkannya. Menurut penjelasan pria berusia 21 tahun itu, Roof telah merencanakan serangan tersebut sejak enam bulan sebelumnya, dan ia merencanakan perang antar ras di AS.

Pria Berjanggut Merampok Bank, Sebar Uang, dan Teriak 'Selamat Natal'

Pengacara Roof, Michael O'Connell mengatakan, kliennya setuju mengaku bersalah ketimbang menghadapi hukuman mati.

Steve Schmutz, jaksa yang mendampingi keluarga korban mengatakan, kliennya mendukung apa pun keputusan pemerintah AS. "Ini adalah pesan besar dari pemerintah bahwa kasus seperti ini tak bisa ditoleransi," ujar Kevin Singleton, ibu salah satu korban, seperti dikutip dari Reuters, Rabu 25 Mei 2016.

Menurut Pusat Informasi Hukuman Mati AS, Jaksa Federal jarang menjatuhkan hukuman mati pada terdakwa. Hanya tiga jaksa federal yang telah menjatuhkan hukuman mati dalam setengah abad terakhir. Dan sejak 2003 belum ada lagi yang dijatuhi hukuman mati.

Kasus hukuman mati di AS yang paling terkenal adalah pada Timothy McVeigh, pelaku pemboman gedung federal Oklahoma City yang menewaskan 168 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya