PM Jepang: Ekonomi Dunia Berpotensi Jatuh dalam Krisis

Pertemuan pemimpin dunia dalam G7 Outreach Session, Jepang 26, Mei 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Jim Watson/Pool

VIVA.co.id – Para anggota negara G7 mengatakan bahwa salah satu prioritas yang mendesak saat ini adalah memompa perekonomian dunia dengan membebaskan setiap negara melakukan dengan caranya masing-masing.

Penguatan Rupiah Masih Dibayangi Sentimen Negatif

"Pertumbuhan global adalah prioritas yang mendesak bagi kami. Dengan mempertimbangkan situasi negara tertentu, kami berkomitmen memperkuat respons kebijakan ekonomi dengan cara yang kooperatif dan menggunakan campuran kebijakan yang lebih kuat dan seimbang, agar cepat mencapai pola pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan dan seimbang," demikian pernyataan G7 seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Jumat, 27 Mei 2016.

Dalam sesi pleno, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan bahwa perekonomian global menghadapi risiko jatuh ke dalam ‘krisis’, dan menarik perbandingan dengan ketika Jepang terakhir menjadi tuan rumah G7, pada tahun 2008, hanya beberapa bulan menjelang runtuhnya Lehman Brothers .

Bursa Asia dan Pasifik Mengekor Wall Street

"Untuk itu, salah satu pemimpin mempertanyakan apakah derajat situasi saat itu cukup negatif untuk menggunakan istilah 'krisis'," kata seorang pejabat senior Jepang.

Kanselir Jerman, Angela Merkel yang pada saat itu menjadi pemimpin pleno, telah berulang kali mendorong  gagasan bahwa demokrasi industri besar di dunia perlu melebarkan jalan keluar dari perlambatan saat ini. Para pemimpin negara anggota G7 itu juga menegaskan sikap mereka terhadap isu Brexit, yang disebut-sebut akan memengaruhi keadaan ekonomi di Eropa.

Investor Pantau Data Ekonomi, Bursa Asia Pasifik Melemah

“Keluarnya Inggris dari Uni Eropa  akan membalikkan kecenderungan perdagangan dan investasi global yang lebih besar,  pekerjaan yang mereka buat, dan merupakan risiko yang serius bagi pertumbuhan ekonomi," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Bursa saham di Wall Street, New York.

Jelang Pertemuan The Fed, Bursa AS Merosot

Wall Street juga tertekan penurunan harga minyak.

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2016