RI dan Norwegia Perkuat Kerjasama Promosi Perlindungan HAM

Dialog Hak Asasi Manusia antara Indonesia dan Norwegia, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina

VIVA.co.id – Indonesia dan Norwegia sepakat mempererat kerjasama bilateral. Salah satu bidang kerjasama yang diperkuat adalah perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). 

Indonesia Jadi Radar Utama Pebisnis Norwegia

Demikian salah satu agenda penting Dialog HAM ke-12 Indonesia dan Norwegia hari ini di Jakarta melalui kerangka Second Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC).

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bersama koleganya dari Norwegia, Borge Brende, membahas soal komitmen kuat untuk meningkatkan kerjasama mempromosikan perlindungan HAM. Dialog ini terakhir kali dilaksanakan di Jakarta pada 2012.

Selangkah Lagi, RI-Norwegia Bebas Visa Paspor Diplomatik

"Saya senang karena kami mengadakan Dialog HAM yang ke-12 setelah jeda dari dialog sebelumnya. Dialog terakhir yang saya ikuti adalah Dialog HAM ke 10 di Oslo tahun 2011," kata Retno, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.

Ia menjelaskan, Nowegia adalah negara pertama yang melakukan Dialog HAM dan satu-satunya negara yang konsisten mengembangkannya dengan Indonesia. "Dialog ini terus dilakukan karena salah satu yang sangat penting. Dialog ini menghasilkan kerja sama menguntungkan bagi kedua negara," lanjut Retno.

Tak Hanya HAM, RI Dorong Norwegia untuk Investasi

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia itu juga menyarankan agar kedua negara perlu menyesuaikan agenda diskusi dengan isu HAM terkini. Indonesia dan Norwegia dianggap harus lebih fokus pada tantangan HAM yang spesifik yang diperhatikan oleh kedua belah pihak.

"Konflik dan perang banyak terjadi di dunia. Hal ini menciptakan penderitaan manusia, menciptakan krisis kemanusiaan, dan bahkan, HAM yang dasar pun tidak bisa dipenuhi. Demokrasi juga tidak berlaku di banyak negara. Nilai-nilai plularisme, toleransi dan moderasi dibiarkan begitu saja. Hal ini menumbuhkan tidak adaya toleransi, kekerasan, radikalisme dan krisis demokrasi serta kurangnya tata pemerintahan yang baik," ujar Retno.

Kerja sama di bidang kemajuan HAM merupakan salah satu pilar penting hubungan kedua negara di bidang politik. Kerja sama ini dimulai pada 2002 dan dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di Indonesia dan Norwegia dalam bentuk Dialog HAM.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya