RI dan Belanda Siap Gelar Dialog Lintas-Agama di Ambon

Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, (ketiga dari kanan) dan pengurus Netherland-Indonesia Consortium for Muslim-Christian Relations di Den Haag, Belanda.
Sumber :
  • KBRI Den Haag

VIVA.co.id – Hubungan antar-warga merupakan salah satu fokus kerja sama yang tengah dikembangkan pemerintah Indonesia dan Belanda. Salah satu program yang tengah digarap adalah dialog antar-cendekia dan kaum rohaniwan yang, menariknya, akan berlangsung di Kota Ambon, Provinsi Maluku. 

Pesan Idul Fitri Kapolri: Dalam Perbedaan Tercipta Indahnya Toleransi

Itu sebabnya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag mendukung rencana kegiatan Dialog Lintas Agama RI-Belanda ke-4 di Ambon selama 24-26 Agustus mendatang. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, saat menemui pengurus Netherland-Indonesia Consortium for Muslim-Christian Relations di Den Haag, Selasa waktu setempat.

Dubes Puja menyarankan agar kegiatan di Ambon nanti tidak saja melibatkan tokoh agama Islam dan Kristen, tetapi juga agama-agama lain, serta menyertakan lebih banyak pakar dan akademisi.

Buka Bersama Perhimpunan Tionghoa, Istri Gus Dur Ingatkan Kemajemukan Indonesia

“Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan, dengan lebih menyertakan potensi-potensi yang ada. Banyak kesempatan yang dapat diraih untuk mewujudkan pemahaman yang lebih baik dari kegiatan lintas-agama tersebut,” kata Puja, seperti yang disiarkan KBRI Den Haag.

Pertemuan tersebut juga merupakan perkenalan para pengurus konsorsium yang untuk pertama kalinya bertemu dengan Dubes Puja. Profesor Robert Setio dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, memperkenalkan seluruh rombongan yang terdiri dari Prof. Gerrit Singgih dari UKDW Yogyakarta, Dr. Syahiron Syamsuddin dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Suratno dari Universitas Paramadina Jakarta, dan pihak Belanda diwakili oleh Corrie van der Ven dan Gezina Speelman.

Jadi Contoh Toleransi, Terowongan Penghubung Istiqlal dan Katedral Jadi Sorotan Dunia

Setio memperkenalkan sejarah pembentukan konsorsium pada tahun 2012 lalu. Sedangkan Corrie van der Ven wakil dari Gereja Kristen yang mengetuai konsorsium, secara ringkas menjelaskan kegiatan konsorsium yang selama ini bekerjasama dengan KBRI Den Haag dalam mengimplementasikan kegiatan interfaith RI-Belanda.

Pihak konsorsium juga menyampaikan rencana melakukan Bilateral Interfaith Dialogue RI-Belanda ke-4 di IAIN Ambon sebagai tindak lanjut dari kesepakatan dialog ke-3 yang dilakukan di Den Haag pada 25 September 2015.

“Selain pelaksanaan dialog yang bertemakan pendidikan dan kurikulum pendidikan agama, pada kesempatan tersebut juga akan diluncurkan kumpulan tulisan dari 12 penulis Belanda dan 15 penulis Indonesia yang bertajuk Costly Tolerant,” kata Setio, seperti yang disiarkan KBRI Den Haag.

Beberapa hasil yang telah dicapai dari dialog lintas agama selama ini antara lain penyelenggaraan seminar berkaitan dengan masalah deradikalisasi, penerbitan jurnal bersama, dan kunjungan mahasiswa bidang teologi.

Azis Nurwahyudi, Minister Counsellor, Penerangan Sosial dan Budaya dari KBRI Den Haag mengungkapkan konsorsium ini merupakan organisasi non pemerintah yang beranggotakan para akademisi dari berbagai universitas di Belanda dan Indonesia.

Kedatangan para akademisi dari Indonesia kali ini berkaitan dengan seminar mengenai deradikalisasi yang diselenggarakan oleh Radboud University, Nijmegen sebagai salah satu anggota konsorsium.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya