- REUTERS/Ahmed Jadallah
VIVA.co.id – Militer Suriah akan kembali membombardir kota Raqqa yang diketahui merupakan wilayah yang dijadikan Daulah Islamiyah ISIS menjadi ibu kota "pemerintahan" di Suriah. Militer Suriah menurut laporan Syrian Observatory untuk hak asasi manusia (HAM) telah bersiap di perbatasan Provinsi Raqqa tersebut sebagaimana dirilis laman Reuters, Sabtu, 4 Juni 2016 waktu setempat.
Serangan ofensif yang dilakukan ke ibu kota ISIS adalah yang ketiga kalinya dengan dukungan Amerika Serikat. Serangan terbuka dilakukan terhadap ISIS setelah jaringan teroris tersebut mendeklarasikan kekhalifahan untuk umat Muslim khususnya di Irak dan Suriah pada dua tahun terakhir.
Sementara itu, serangan udara Rusia juga dilaporkan terjadi di wilayah Suriah bagian timur yang merupakan wilayah perbatasan Raqqa pada Jumat, 3 Juni 2016. Target utama penyerangan di Suriah dipastikan adalah Raqqa selain Kota Mosul di Irak yang juga menjadi basis kekuatan ISIS.
Militer Suriah diketahui terus melakukan pergerakan antara lain mulai dari Athriya, sebelah timur Provinsi Hama yang berbatasan langsung dengan Raqqa. Media setempat mengabarkan bahwa militer Suriah telah melakukan sejumlah kontak senjata yang menimbulkan kerusakan parah bagi ISIS.
Putin dan Assad Dituduh Lakukan Kejahatan Perang di Suriah
Rusia dan Suriah dituduh melakukan pelanggaran HAM.
