7 Juni 1981: Israel Bom Reaktor Nuklir Prancis di Baghdad

Anwar Sadat, Jimmy Carter, dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin di Camp David.
Sumber :
  • US Gov

VIVA.co.id – Hari ini, 35 tahun yang lalu, Israel membom sebuah pabrik nuklir Prancis yang dibangun dekat kota Baghdad, ibu kota Irak. Mereka yakin, pabrik itu dirancang untuk membuat senjata nuklir untuk menghancurkan Israel.

Perdana Menteri Inggris Kutuk Pembunuhan Relawan di Gaza, Desak Penyelidikan yang Transparan

Ini adalah serangan udara pertama di dunia terhadap pembangkit nuklir. Perdana Menteri Israel saat itu, Menachem Begin memerintahkan langsung reaktor Osirak yang berlokasi sekitar 18 mil dari Baghdad. Pesawat Interceptors F-15 dan Fighter  Bomber F-16 menjatuhkan bom dan menghancurkan reaktor.

Menurut informasi yang disampaikan Badan Industri Atom Prancis, pabrik dengan kekuatan 70.000 megawatt bertenaga uranium itu hampir selesai, tapi belum penuh dengan bahan bakar nuklir, sehingga tak ada bahaya kebocoran.

Benjamin Netanyahu Jalani Operasi Hernia, Tugas PM Israel Dialihkan ke Yariv Levin

Melalui pernyataannya, pemerintah Israel menjelaskan alasan di balik pemboman. "Reaktor tersebut mampu memproduksi bom atom baik dengan memperkaya uranium atau dari plutonium, akan sama dengan kekuatan yang digunakan pada Hiroshima. Ini jelas membawa bahaya bagi rakyat Israel yang saat ini sedang bangkit secara progresif."

Tindakan itu dilakukan secepatnya, karena Israel yakin reaktor Osirak akan segera lengkap dalam waktu cepat, sekitar Juli atau awal September 1981. Israel mengkritik keras pemerintah Prancis dan Italia yang memenuhi kebutuhan nuklir di Irak dan mengerahkan biaya besar untuk mempertahankan wilayah mereka.

Israel Batal Kirim Delegasi Bahasa Gencatan, Hal Ini Jadi Alasannya

"Kami meminta mereka untuk berhenti melakukan perbuatan mengerikan ini. Dan sangat tidak manusiawi membiarkan musuh mengembangkan senjata pemusnah massal terhadap rakyat kami," demikian tertuli dalam pernyataan pemerintah Israel, seperti dikutip dari BBC.

Bagusnya, serangan tersebut dilakukan pada hari Minggu, di mana seluruh karyawan yang sebagian besar warga Prancis sedang libur. Sehingga meski reaktor Osirak hancur, namun tak ada korban jiwa.

Reaktor Osirak adalah bagian dari kompleks yang di dalamnya juga terdapat reaktor dalam ukuran yang lebih kecil, yang juga dibangun oleh Prancis. Juga di dalam kompleks Osirak ada reaktor uji buatan Soviet yang sudah digunakan. Sementara pemerintah Irak membantah reaktor tersebut dibangun untuk memproduksi senjata nuklir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya