Orang Belanda Gandrungi Kopi Aceh Gayo dan Malabar

Para pengunjung memadati Anjungan Pameran kopi Indonesia di ajang Taste of Amsterdam, Belanda.
Sumber :
  • KBRI Den Haag

VIVA.co.id – Orang-orang Belanda memang dikenal suka dengan kuliner Indonesia: mulai dari nasi goreng, nasi rames, hingga sate ayam. Bahkan, mereka pun menggandrungi kopi nusantara.

Kopi Indonesia Rambah Pasar Balkan Eropa

Buktinya, dalam suatu ajang kuliner tahunan internasional di Amsterdam akhir pekan kemarin,  ribuan orang di sana rela antre demi bisa menikmati harumnya kopi Indonesia. Tepatnya, lebih dari tujuh ribu pengunjung memadati anjungan Warung Kopi Indonesia selama ajang “Taste of Amsterdam” pada 2-5 Juni 2016 di lapangan Amstelpark, Amsterdam.

Di tengah suhu udara yang sejuk, mereka asyik mencicipi kopi asli Indonesia dan berjam-jam bercengkerama di sana, demikian ungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag sebagai pengelola anjungan. “Kopi telah menjadi bagian dari sejarah hubungan antara Indonesia dan Belanda, karena yang membawa benih kopi ke Indonesia adalah para pedagang Belanda pada abad ke-17 lalu,” ungkap Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, saat membuka anjungan Indonesia Coffee House.

Ketika Kopi Nusantara Jadi Primadona di Istanbul

Dubes Puja juga mengingatkan bahwa kopi adalah salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia. Tak heran bila Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-empat di dunia. “Pada tahun 2015, produk kopi Indonesia tercatat sejumlah 550 ribu ton,” kata dia.

Selama empat hari kegiatan berlangsung, Indonesia Coffee House terus dipenuhi pengunjung. Sampai akhir kegiatan tercatat 7.001 orang yang berkunjung dan menikmati kopi serta berbagai makanan khas Indonesia. Di antara pengunjung itu, 5.314 orang telah mencicipi kopi yang secara gratis dibagikan, ungkap Azis Nurwahyudi, Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya dari KBRI Den Haag.

Kafe Khusus Aneka Kopi Indonesia Akhirnya Dibuka di Jerman

Dalam kegiatan Taste of Amsterdam 2016 ini, KBRI Den Haag bekerjasama dengan Tanamera Coffee, Jakarta, yang menyediakan kopi Aceh Gayo dan Malabar Natural.

Para penikmat kopi di Belanda tampak terkesan dengan rasa kopi Indonesia yang istimewa. Harry Puts, salah seorang pengunjung juga menyampaikan kesan positifnya terhadap cita rasa kopi Indonesia. Disarankannya agar kopi Indonesia tetap terus dibuat tanpa dicampur dengan kopi dari daerah lain.

“Kopi ini sangat nikmat, ” kata Puts sambil menyeruput Malabar Natural. Pengunjung lain, Michelle Spoelst, juga mengungkapkan nikmatnya kopi Aceh Gayo yang baru dia rasakan. “Karena nikmat, maka saya minta tambah satu gelas lagi,” ungkap Spoelst.

http://media.viva.co.id/thumbs2/2016/06/06/575582eec2eef-pameran-kopi-indonesia-di-belanda_663_382.jpg

Beberapa pengusaha café dan importir makanan juga telah menghubungi KBRI Den Haag dan tertarik untuk mulai menjual kopi tersebut di Belanda.

Sementara itu, makanan Indonesia disajikan oleh kumpulan chef Indonesia yang tinggal di Belanda, yakni Indonesia Satu. Mereka menyediakan sate ayam, sate kambing, ketoprak, soto betawi, aneka jajan pasar seperti klapertaart, nastar, onde-onde, kue semprong dan tahu isi.

Banyak pengunjung yang rela antri panjang menunggu sate ayam yang menjadi favorit sambil menikmati kopi dan jajanan pasar lain.    

Menurut panitia, Taste of Amsterdam 2016 diikuti oleh 125 restoran dan café ternama dari seluruh Belanda dan waktu pelaksanaannya ditambah satu hari. Setiap tahun acara ini dihadiri sekitar 30.000 pengunjung, terutama kalangan usia produktif. Setiap pengunjung diperkirakan menghabiskan €50 untuk menikmati makanan dan minuman di acara itu.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, juga sempat hadir di Indonesia Coffee House ketika transit di Amsterdam dari Paris menuju Jakarta, pada hari kedua, Jumat 3 Juni 2016. Dubes Puja mengungkapkan bahwa ini ketiga kalinya KBRI Den Haag berpartisipasi dalam acara ini. “Pada tahun 2016 tema kegiatan adalah promosi kopi Indonesia,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya