- REUTERS/KCNA
VIVA.co.id – Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menduga Korea Utara tampaknya telah memulai kembali fasilitas nuklirnya di Yongbyon. Pekerjaan di situs Yongbyon menghabiskan bahan bakar dari pembangkit listrik dan diubah menjadi sumber plutonium untuk program senjata nuklir Korea Utara. Reaktor tersebut lalu ditutup pada tahun 2007, namun tahun lalu Korut mengatakan fasilitas nuklir itu beroperasi lagi.
Uji keempat senjata nuklir dan beberapa tes rudal yang dilakukan oleh Korea Utara sejak awal tahun ini memicu dikenakannya sanksi internasional dari PBB dan masing-masing negara yang mengecamnya. IAEA sendiri kini sudah tak memiliki akses ke Korut setelah "dilempar" keluar pada tahun 2009 sehingga tak banyak data dari satelit yang bisa diperoleh.
"Gambar yang diperoleh dari satelit baru-baru ini mengindikasikan adanya aktivitas yang berhubungan dengan reaktor berkekuatan lima megawatt, perluasan fasilitas pengayaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan," kata pejabat IAEA, Yukiya Amano, seperti dikutip dari BBC, 7 Juni 2016.
Ia menjelaskan, gambar kendaraan juga telah terlihat bergerak di situs tersebit dan ada indikasi air hangat yang dibuang, yang diperkirakan merupakan operasi pendinginan. Pengamat Korea Utara lainnya juga mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa industri (nuklir) muncul untuk dapat beroperasi lagi.
China Tegaskan Korut Tetap Sahabat Baik
Aksi uji senjata yang dilakukan Korut sempat membuat panas dua negara.
