Proses Inggris Keluar dari Uni Eropa Makan Waktu Tujuh Tahun

Brexit.
Sumber :
  • REUTERS/Francois Lenoir

VIVA.co.id – Dewan Uni Eropa mengatakan seluruh proses keluar Inggris Raya dari Uni Eropa (Brexit), mulai dari referendum hingga benar-benar memisahkan diri, bisa memakan waktu hingga tujuh tahun.

PM Inggris Siapkan Skenario Brexit Berakhir Tanpa Kesepakatan

Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk seperti dikutip dari situs Sputniknews, Senin, 13 Juni 2016, mengatakan bahwa Uni Eropa akan menghormati keputusan rakyat Inggris. Kendati demikian, ia mengingatkan bila 'perceraian' ini akan memakan waktu cukup lama.

"Keluarnya Inggris dari Uni Eropa terlihat seperti sangat sederhana. Tapi itu akan memakan waktu sekitar dua tahun. Kemudian, pembicaraan tentang status hubungan baru keduanya akan jauh lebih sulit. Setiap negara dari 27 anggota Uni Eropa dan Parlemen Eropa harus menyetujui hasil keseluruhan. Ini akan memakan waktu setidaknya lima tahun untuk menyelesaikan proses. Yang saya takutkan ini tidak menjamin kesuksesan (proses pemisahan)," kata Tusk.

Inggris Tolak Bayar Biaya Brexit 100 Miliar Euro

Seluruh warga negara Inggris akan memberikan suara referendum tentang nasib negaranya di keanggotaan Uni Eropa pada 23 Juni 2016. Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa sepakat untuk memberikan Inggris status khusus pada Februari lalu sebagai bentuk dukungan baru agar tidak keluar dari Uni Eropa.

Menurut Cameron, jika referendum memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa, Inggris tidak akan bisa mempertahankan pengeluaran tunjangan pensiunan dan The National Health Service (NHS) atau sistem kesehatan yang didanai masyarakat Inggris.

Warga Inggris Menyesal Pilih ke Luar dari Uni Eropa

"Keluar (dari Uni Eropa) maka kami juga akan kesulitan bertahan dalam jangka panjang. Tekanan terhadap keuangan publik juga akan mengancam kebijakan triple lock, yang menggaransi pensiunan Inggris. Ini semua akan berada di luar jangkauan," ujar Cameron.

Ilustrasi tentara Inggris.

Pemerintah Inggris Dituduh Tutupi Kejahatan Perang yang Amat Keji

Dugaan adanya pembunuhan anak-anak dan korban sipil lainnya.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2019