11 Juta Orang Dukung Festival Anjing di China Ditiadakan

Seorang aktifis penyayang binatang menolak Festival Yulin di China.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-hoon

VIVA.co.id – Kelompok penyayang binatang di China berhasil mengumpulkan 11 juta tanda tangan untuk meminta diakhirinya sebuah festival makan daging anjing yang secara rutin diadakan di Yulin, sebelah selatan China.

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Setiap tanggal 21 Juni, festival yang mengerikan itu akan kembali diadakan. Sepanjang tahun, anjing juga menjadi konsumsi warga China. Namun pada festival Yulin, ribuan anjing dikorbankan.

Sebagian besar anjing yang ada di festival tersebut adalah anjing piaraan yang dicuri. Sebagian lagi anjing liar yang mereka ambil dari jalanan. Banyak anjing yang masih memakai leher kalung mereka saat tiba di rumah jagal. Di tempat tersebut, anjing biasanya dipukuli sampai mati.

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi

Namun aktivis penyayang binatang yang dimotori Beijing Mothers Against Animal Cruelty di China terus mendesak agar festival barbar itu dihapuskan. Mereka terus mencari dukungan hingga mencapai 11 juta orang. Petisi tersebut diserahkan ke kantor pemerintah Yulin.

Menurut para aktivis, festival itu sama sekali tak memiliki dasar sejarah di negara tersebut karena baru mulai diadakan pada tahun 2009. Dan berdasarkan data yang mereka miliki, hanya 20 persen dari seluruh penduduk di China yang memakan anjing.

Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan

Yufeng Xu, pendiri Beijing Mothers Against Animal Cruelty mengatakan festival Yulin adalah hal yang sangat memalukan dari China.

Kegagalan pemerintah setempat untuk menghentikan pembantaian dan konsumsi anjing massal menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak melakukan pekerjaan mereka untuk melindungi orang-orang, terutama anak-anak muda.

“Kami mendesak pihak berwenang Yulin untuk berdiri di sisi kanan dari sejarah dan untuk mengakhiri 'festival' demi kepentingan keamanan publik, keamanan pangan, moralitas sosial dan reputasi China," ujar Yufeng Xu seperti dikutip dari Express, Senin, 13 Juni 2016. Namun belum ada respon dari pemerintah Yulin untuk menanggapi aksi penolakan yang terus membesar tersebut.

Festival Anjing yang rutin diadakan di Yulin memang layak disebut festival barbar. Di festival tersebut anjing-anjing dipajang, lalu dibunuh dengan cara yang sadis. Setelah itu juru masak akan segera mengolah daging anjing itu menjadi beraneka masakan. Para peserta kebanyakan tak peduli dari mana asal anjing tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya