Rusia Panggil Dubes Prancis Gara-gara Sepakbola

Polisi anti-huru hara Prancis berjaga di sekitar lokasi pertandingan Euro 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Benoit Tessier

VIVA.co.id – Duta Besar Prancis untuk Moskow Jean-Maurice Ripert dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Rusia. Pemanggilan dilakukan terkait kritik atas pengamanan Piala Eropa 2016.

Drone Milik AS Ketahuan Mondar-mandir Pantau Perbatasan Rusia

Pemanggilan Duta Besar Prancis untuk Moskow dilakukan setelah pihak keamanan Prancis menangkap 43 pendukung Rusia akibat kerusuhan yang terjadi dalam pertandingan antara Rusia dan Inggris di Marseilles, Sabtu, 11 Juni 2016.

"Penangkapan ini bisa memicu lebih lanjut sentimen anti-Rusia, dan bisa memperburuk secara signifikan hubungan Rusia dan Prancis," ujar sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia seperti diberitakan oleh BBC, Kamis, 16 Juni 2016.

Pertemuan Pertama Putin-Kim, Sepakat Tingkatkan Hubungan Bilateral

Sebelum memanggil Dubes Prancis, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara di hadapan parlemen Moskow. Ia merasa kecewa dengan sikap polisi Prancis yang memeriksa satu bus berisi 40 fans sepak bola Rusia.

"Ini adalah insiden yang sangat tak bisa diterima, saat satu bus berisi 40 pendukung Rusia dihentikan, lalu polisi meminta mereka meninggalkan bus untuk pemeriksaan dokumen dan identitas," ujarnya.

Polisi Menari Jadi Bintang Internet di Rusia

Ia menuduh Prancis melanggar konvensi internasional karena menahan pendukung. "Ini adalah fakta bahwa perilaku Prancis bertentangan dengan kewajibannya berdasarkan Konvensi Wina. Saya telah menyurati Menteri Luar Negeri Prancis dan meminta dia untuk menghentikan insiden semacam ini," ujarnya menambahkan.

Lavrov juga mengakui tindakan pendukung dari Rusia berlebihan, namun ia juga menuduh negara lain melakukan provokasi sehingga insiden tersebut terjadi.

Meski telah dipanggil oleh Menteri Luar Negeri Rusia, namun Duta Besar Prancis, melalui keterangan resmi dalam situs Kedutaan Prancis mengatakan, "Pemerintah Prancis tetap bertekad, bersama-sama dengan UEFA, untuk menghentikan perusuh dan perusak pertandingan Piala Eropa."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya