Banjir dan Longsor di Jawa Tengah, Puluhan Orang Tewas

ilustrasi banjir di Jawa.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ Andreas Fitri Atmoko

VIVA.co.id – Hujan lebat yang turun sejak Sabtu kemarin siang hingga malam hari telah menyebabkan bencana banjir dan longsor yang luas di 16 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. 

Tugas Nokia Sudah Tuntas

Bencana alam tersebut terjadi di Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo. 

Data sementara berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak banjir dan longsor di Jawa Tengah menyebabkan 24 orang meninggal dunia.

Ribuan Orang di Brebes Rayakan Kemenangan Indonesia U-23

Sebanyak 26 orang hilang dan masih dalam pencarian. Puluhan rumah rusak tertimbun longsor dan ribuan rumah terendam banjir. Banjir dan longsor dengan korban jiwa terbanyak terjadi di Kabupaten Purworejo. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, longsor dan banjir tersebut menimbulkan korban jiwa 11 orang meninggal dunia dan 26 orang hilang. Banjir dan longsor terjadi di 30 desa 16 kecamatan. 

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

Longsor di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo menyebabkan lima orang tertimbun longsor dan sembilan orang tewas. Lima orang yang tertimbun longsor adalah warga Desa Karangrejo, saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan. Sedangkan sembilan orang tewas adalah bukan warga Desa Karangrejo. 

Menurut dia, saat kejadian ada longsor kecil menutup jalan sehingga menghalangi jalan dan kendaraan. Tiga penumpang truk turun menyingkirkan batu dan tanah, sementara itu di belakang truk terdapat beberapa sepeda motor. Tiba-tiba terjadi longsor besar yang menimbun kendaraan dan orang di jalan tersebut. 

"Kesembilan orang itu telah dievakuasi dalam kondisi tewas," Kata Sutopo dalam keterangannya, Minggu, 19 Juni 2016.  

Longsor juga terjadi di Desa Donorati Kecamatan Purworejo menyebabkan 15 orang hilang. Di Kecamatan Purworejo juga di Desa Sidomulyo satu tewas dan empat hilang, sedangkan di Desa Pacekelan menyebabkan satu orang tewas. 

Sementara itu, di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing dua orang hilang. Puluhan rumah tertimbun longsor. 

Banjir akibat luapan Sungai Bogowonto di Kabupaten Purworejo menyebabkan empat tewas dan dua hilang yaitu di Desa Meranti 2 tewas, Desa Tangkisan 1 tewas, Desa Bagelen 1 tewas, Desa Berjan 1 hilang, dan Desa Bagelen 1 hilang akibat hanyut oleh banjir.

Di Kabupaten Kebumen, banjir bandang dan longsor di beberapa tempat juga menyebabkan korban jiwa. Puluhan rumah rusak berat dan ratusan rumah terendam banjir. Satu orang tewas (Ishak Danu Wijayan, 70) akibat hanyut oleh banjir di Desa Kretek Kecamatan Rowokele pada Sabtu sore hari. 

KemudianLongsor di Desa Sampang Kecamatan Sempor menyebabkan tiga rumah tertimbun longsor sehingga 6 orang tewas. Korban adalah Sanrustin (55), Marsiyem (50), Sitinem (25, mengandung 8 bulan), Satimun (40), Sari (35, istri Satimun), dan Poniyem (50).

Sementara itu, longsor juga terjadi di Kabupaten Banjarnegara yang menyebabkan enam orang tewas. Puluhan rumah rusak dan beberapa orang luka-luka pada Sabtu pukul 16.00 Wib saat hujan deras. Korban tewas di Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan Banjarnegara adalah Sudarno Dasimin (45), Ahmad Bahrudin (43), Ahmad Hidayahtuloh alias Wato (40), Tariwen (52), Riatin Fauzi (10), dan Fina Sritanti (10). 

“Semua korban sudah terevakuasi sekitar semalam, pukul 21.00 – 22.00 Wib dalam kondisi sudah tewas,” ujar Sutpo.

Penanganan darurat masih dilakukan oleh BPBD dibantu unsur terkait dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, Rapi, Orari, Senkom Polri, Sarda, Pramuka, MDMC, Fatayat, Ukhuwah Sescue, NGO, relawan dan masyarakat. 

Tim reaksi cepat BNPB terbagi dalam  lima group yang tersebar di Jawa Tengah untuk mendampingi BPBD. Gubernur Jawa Tengah telah memerintahkan BPBD tetangga untuk memberikan bantuan pada daerah-daerah yang mengalami bencana cukup besar. 

BPBD Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Boyolali dan lainnya telah mengerahkan personil dan logistic peralatan membantu penanganan darurat. Saat ini evakuasi korban dan mencarian korban hilang masih terus dilakukan. Dapur umum dan posko telah didirikan. 

"Pendataan masih terus dilakukan," ujarnya. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya