Putin Sebut Donald Trump Sosok yang 'Menyilaukan'

Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari dua calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Hillary Clinton. Menurutnya, kedua tokoh ini memiliki kelebihan dan siapa pun yang terpilih menjadi presiden AS, Rusia siap untuk bekerja sama.

Sumber AS Sebut China Bakal Bantu Militer Rusia dalam Perang Ukraina

Melansir situs The Guardian, Minggu, 19 Juni 2016, Putin menyebut Trump sebagai manusia ‘flamboyan’ atau dapat diartikan sebagai seorang yang penuh warna-warni. Dalam hal ini, Putin menyebut Trump sebagai sosok yang ‘mencolok dan menyilaukan’.

"Trump akan menjadi perhatian saya ketika dia menyatakan siap untuk memulihkan hubungan antara Rusia dan Amerika. Apakah ada sesuatu yang buruk di sana? Tentu saja kita semua menyambut baik hal ini," kata dia.

Perkembangan Perang Ukraina-Rusia, Perundingan Damai Berlangsung Panas

Sementara, untuk sosok Hillary Clinton, Putin mengaku kalau ia tidak memiliki hubungan secara langsung ketika Hillary menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.

"Dia mungkin memiliki pandangan sendiri tentang hubungan AS-Rusia," ungkapnya. Kendati demikian, Putin memuji suaminya, mantan Presiden Bill Clinton, dan mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang sangat baik.

Kabur dari Perang, Tentara Rusia Bakal Dibunuh Pasukan Khusus Putin

"Saya bahkan bisa mengatakan bahwa saya berterima kasih padanya (Bill Clinton) untuk beberapa saat ketika ia menyambut saya dalam dunia politik. Pada beberapa kesempatan ia menunjukkan tanda perhatian dan hormat kepada saya secara pribadi dan Rusia," tutur Putin.

Hubungan AS dan Rusia memburuk ketika negeri Beruang Putih itu menginvasi Geogia pada 2008 dan Ukraina pada 2014. Meski dikenakan beragam sanksi, namun Rusia tetap tak tergoyahkan. Terlebih, baru-baru ini AS menggandeng NATO sampai harus mengirim pasukan militer ke dekat perbatasan Rusia, dengan dalih "menjaga keamanan kawasan".

Sebelumnya, Donald Trump, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin seorang pemimpin yang sangat kuat. Sedangkan Presiden AS Barack Obama disebut tipe pemimpin yang lemah.
 
Tidak seperti kebanyakan rivalnya di Partai Republik, di mana mereka mengecam tindakan Rusia atas aneksasi Ukraina, Trump justru mendukung langkah negeri Beruang itu dan berjanji akan 'bergaul' dengan Putin. Hal itu diungkapkan Trump pada September 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya