Gubernur Sulu: Pemerintah Filipina Gagal Tumpas Abu Sayyaf

Pasukan militer Filipina.
Sumber :
  • REUTERS/Romeo Ranoco

VIVA.co.id – Gubernur Provinsi Sulu, Abdusakur Tan II, menegaskan bahwa strategi perang total yang dijalankan pemerintah Filipina telah gagal "memusnahkan" kelompok militan Abu Sayyaf. Menurut dia, pengentasan kemiskinan adalah strategi yang tepat untuk menghilangkan gerakan separatis maupun militan di Filipina Selatan.

Dua Sandera WNI Asal Wakatobi Bebas di Filipina Selatan

"Terjadi ketimpangan ekonomi antara Utara (Luzon) dengan Selatan (Mindanao). Mereka (pemerintah) gagal membasmi Abu Sayyaf dengan kebijakan 'perang habis-habisan'. Intinya, bukan itu tapi perangi kemiskinan," kata Tan, seperti dikutip dari situs Philstar, Senin, 27 Juni 2016.

Ia yakin Abu Sayyaf tidak akan pernah berhenti untuk menculik sandera, baik asing maupun lokal, lalu meminta tebusan.

Penculikan di Perairan Global Naik Tiga Kali Lipat

Tan juga tak menampik adanya laporan bahwa terdapat sekelompok masyarakat yang menjadi "kaki tangan" kelompok bersenjata tersebut.

"Pemerintah harus tahu dan melihat langsung apa yang diinginkan masyarakat. Sekali lagi, kita perlu mengatasi kemiskinan yang menjadi pemicu pemberontakan. Soal ada simpatisan untuk Abu Sayyaf, saya melihatnya sebagai tanda kecewa atas layanan pemerintah," ungkapnya.

Warganya Dipenggal Abu Sayyaf, Duterte: Musnahkan Mereka

Sulu merupakan provinsi yang beribukotakan Jolo. Provinsi ini merupakan bagian dari Otonomi Muslim Mindanao di Filipina Selatan. Sebelumnya, rumah Tan telah dua kali "dititipkan" sandera asal Indonesia oleh Abu Sayyaf pada Maret dan Mei lalu.

(ren)

Dua WNI (tengah) berhasil bebas dari sandera Abu Sayyaf.

RI Upayakan 2 WNI Sandera Abu Sayyaf Bisa Cepat Pulang

Kedua sandera harus segera dikeluarkan dari Filipina secepat mungkin.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2018