Vatikan Bantah Paus Fransiskus Miliki Mental Perang Salib

Paus Fransiskus di Vatikan.
Sumber :
  • REUTERS/Max Rossi

VIVA.co.id –  Kekecewaan Turki karena Vatikan menyetujui tudingan genosida di Armenia membuat Turki menyebut Paus Fransiskus diselimuti semangat "Perang Salib."

Cerita Korban Konflik Suriah: Anakku Disiksa, Disodomi, Ususnya Robek

Kunjungan Paus Fransiskus ke Armenia selama tiga hari dimaknai Turki sebagai penguatan atas penyebutan genosida pada Turki. Namun Vatikan membantah klaim Turki itu.

Diberitakan oleh Arab News, Senin, 27 Juni 2016, Vatikan mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Armenia adalah untuk membina hubungan yang lebih erat dengan Gereja Oriental Ortodoks Armenia. Bukan untuk menguatkan pernyataan genosida.

Kemarahan Turki pada Vatikan dimulai setelah pusat umat Katolik itu menyetujui penyebutan genosida atas kematian 1,5 juta warga Armenia di masa Kaisar Ottoman Turki berjaya. Saat berkunjung ke Armenia, Paus kembali mengulangi pernyataannya.

Kurikulum Islami Dinilai Bebani Kualitas Murid Sekolah di Turki

Turki mengeluarkan bantahan keras pada Sabtu, 25 Juni 2016. Wakil Perdana Menteri Turki, Nurettin Canikli, mengatakan sangat menyayangkan komentar tersebut dan mengatakan, Vatikan membawa semangat "Perang Salib."

Turki menolak penyebutan genosida, dengan argumen 1,5 juta kematian yang disebut pakar sejarah adalah angka yang sudah dilebihkan. Dan dari jumlah tersebut, setengahnya adalah warga Turki yang menjadi korban Perang Dunia I setelah kekaisaran Ottoman runtuh.

Ekrem Imamoglu, Oposisi Pesaing Kuat Erdogan

Awal penyebutan genosida, dilakukan Prancis, tahun lalu. Akibat penyebutan Prancis, Turki memanggil pulang duta besarnya selama 10 bulan, dan menuduh itu adalah kebohongan.

Juru bicara Vatikan, Rev. Federico Lombardi, mengatakan Tahta Suci belum menerima keluhan resmi oleh Turki yang mengatakan bahwa tidak ada dalam teks atau tindakan Francis 'telah menyarankan mentalitas atau semangat Perang Salib, seperti yang disampaikan Canikli.

"Ini adalah semangat dialog, membangun perdamaian, membangun jembatan, bukan dinding," kata Lombardi, Minggu, 27 Juni 2016.

"Paus tidak melakukan Perang Salib," katanya menambahkan. "Ia juga mengatakan, tak ada kalimatnya yang bertujuan menyerang Turki."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya