Menlu RI: 7 WNI yang Disandera Abu Sayyaf Dalam Kondisi Baik

Menlu RI, Retno LP Marsudi.
Sumber :
  • Reuters/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia secara intensif terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Filipina terkait upaya penyelamatan tujuh anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia (ABK WNI), yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Ogah Bayar 8 Miliar Tebus Sandera 5 WNI, Tentara Mau Gempur Abu Sayyaf

Ia juga menegaskan bahwa semua seluruh ABK dalam kondisi baik.

"Pekan lalu, tujuh ABK WNI disandera oleh dua kelompok yang berbeda. Namun, berdasarkan perkembangan, saat ini mereka sudah berada di dalam satu kelompok yang sama. Meski posisinya terus berpindah, dan diperkirakan masih berada di sekitar Pulau Jolo," kata Retno di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2016.

5 WNI Disandera Abu Sayyaf, Minta Ditebus 8 Miliar

Selanjutnya, kata dia, pada Sabtu, 25 Juni 2016, kapal Tugboat Charles telah tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, bersama enam ABK yang tidak ikut disandera oleh kelompok militan.

Sejak tiba di Balikpapan, ungkap Retno, keenam ABK ini telah membantu memberi keterangan kepada TNI AL terkait penyanderaan. Para ABK tersebut menjelaskan saat kejadian penyanderaan, rute kapal adalah dari Tagoloan Cagayan, Mindanao, Filipina Selatan menuju Samarinda, Kalimantan Timur.

Penculikan Abu Sayyaf Berulang, Malaysia Tingkatkan Keamanan

"Keenam ABK juga membenarkan terjadi dua kali pengambilan sandera, di mana tiga ABK pertama dibawa sekitar 5-6 orang bersenjata. Sementara, empat ABK lainnya dibawa oleh 8-10 orang yang juga bersenjata," tutur Retno.

Ia menambahkan kalau Kemenlu sudah menyampaikan perkembangan kondisi tujuh ABK ini kepada keluarga masing-masing. Retno juga mengatakan, dari waktu ke waktu, pihaknya terus membantu mengkomunikasikan informasi terbaru kepada keluarga dan pihak terkait.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya