AS Tawarkan Bantuan FBI Selidiki Serangan di Bangladesh

Menlu AS, John Kerry
Sumber :
  • www.christianpost.com

VIVA.co.id – Serangn bom yang terjadi di kafe Holey Artisan di Dhaka, Ibu Kota Bangladesh, Jumat lalu, 1 Juli 2016, yang menewaskan 20 warga sipil turut menjadi perhatian John Kerry, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.

Polda Jatim Ungkap Pembobolan Bansos COVID-19 AS, Diapresiasi FBI

Dilansir Reuters, John Kerry menawarkan bantuan pada Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, untuk menyelidiki dalang dibalik pembunuhan 20 orang di restoran itu.

Kerry telah berbicara pada Hasina melalui sambungan telepon, dan menawarkan bantuan penyidik pada Badan Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI, untuk membantu proses penyelidikan.

Tabrak Pemotor hingga Tewas, Pemobil 'Provost FBI' Jadi Tersangka

"Menlu (Kerry) mendorong pemerintah Bangladesh untuk memimpin penyelidikan sesuai dengan standar internasional tertinggi, dan menawarkan bantuan penegakan hukum dari Amerika, termasuk FBI," ujar juru bicara Menlu AS, John Kirby, Senin, 4 Juli 2016.

Dalam insiden ini, polisi menyebut enam pria bersenjata terbunuh pada serangan Jumat lalu. Serangan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Bangladesh.

Badan Intelijen Negara Ingin Mencengkeram WhatsApp

Islamic State (IS) diklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini dan mengunggah gambar lima pejuang yang sedang menyeringai di depan bendera hitam, sebagai pihak yang terlibat dalam serangan.

Tuduhan tersebut ditolak Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Asaduzzaman Khan. Dia justru  menyalahkan Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh (JMB), sebuah kelompok militan lokal yang mengklaim diri sebagai perwakilan IS, tapi belum terbukti memiliki hubungan.

Khan mengatakan, militan di dalam Bangladesh bertanggung jawab untuk serangkaian pembunuhan yang dilakukan individu anggotanya dari kelompok minoritas tahun lalu. Dia menyebut tiga dari enam penyerang telah hilang selama enam bulan.

Dalam serangan tersebut, terdapat sembilan orang berkewarganegaraan Italia, tujuh orang Jepang, dan seorang berkebangsaan Amerika dan India meninggal. Dua orang Bangladesh juga dibunuh di dalam restoran, sementara dua polisi terbunuh di luar dalam konflik selama 12 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya