Bela Sahabat, Pemuda Bangladesh Tewas Ditembak Teroris

pelajar menunjukkan duka cita atas aksi terorisme.
Sumber :
  • REUTERS/Jayanta Dey

VIVA.co.id –  Tidak semua orang bisa rela berkorban dan mementingkan persahabatan di saat menegangkan, seperti yang terjadi di Bangladesh Jumat lalu, 1 Juli 2016.

Demo Berujung Kekerasan, Pemerintah Bangladesh Matikan Internet

Faraaz Hossain,mahasiswa 20 tahun, enggan meninggalkan teman-temannya saat dalam bahaya itu. Ia pun akhirnya turut menjadi satu dari 20 orang yang terbunuh di dalam Holey Artisan bakery, setelah tujuh pelaku pembom ISIS menyerbu kafe dengan senjata.

Seperti dilansir laman Metro, Senin, 4 Juli 2016, Faraaz saat itu sedang berkumpul dengan temannya, Abinta Kabir dan Tarishi Jain di sebuah restoran. Salah satu penyerang berteriak dan mengatakan "Kami tidak akan membunuh Bengalis (kelompok etnis di Asia Selatan). Kami hanya akan membunuh orang asing."

Imigrasi Soetta Tahan Ulama Bangladesh Penyebar Agama

Setelah 12 jam pertempuran dengan polisi, pelaku bersenjata melepaskan sekelompok wanita yang mengenakan pakaian tradisional muslim, dan dikabarkan juga sempat menawarkan pilihan pada Hossain untuk pergi karena dia keturunan Bengali.

Paman Hossain  bercerita  bahwa keponakannya menolak untuk meninggalkan teman-temannya, yang berasal dari India dan Amerika Serikat. Tarishi Jain, yang baru berusia 19 tahun, sempat menghubungi ayahnya sesaat sebelum dirinya ditembak di toilet.

Mendarat di Bandara Kathmandu, Pesawat Bangladesh Tabrakan

"Saya sangat takut, saya tidak tahu apakah bisa keluar hidup-hidup. Mereka membunuh semua orang di sini. Saya rasa kami akan dibunuh satu per satu." ujarnya kala itu, seperti dituturkan sang ayah.

ISIS diklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini. Bahkan ada foto yang dirilis terduga pembunuh. Sayangnya pihak otoritas Bangladesh menganggap serangan ini dilakukan pihak lain, bukan ISIS.

Menteri Dalam Negeri, Asaduzzaman Khan, mengatakan mereka bagian dari kelompok teror dalam negeri, pengikut Muslim Sunni yang dikenal sebagai Jumatul Mujahedeen Bangladesh. Tentang apa motif mereka melakukan hal tersebut, masih belum diketahui hingga kini.

Pihak otoritas hari ini mengeluarkan nama depan dari lima penyerang, yaitu Akash, Badhon, Bikash, Don dan Ripon, yang semuanya dikatakan berasal dari keluarga kaya Bangladeshi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya