180 Orang Tewas Akibat Banjir di China

Petugas SAR tengah mengevakuasi lansia yang terjebak banjir di China, Senin, 4 Juli 2016.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Negara China kembali berduka. Jika sebelumnya diserang dengan buruknya polusi udara, kini Negeri Tirai Bambu itu harus bertahan melawan banjir bandang.

Dituding Berpihak, Luhut Beberkan Pengaruh China Bagi Ekonomi RI

Dilansir dari laman BBC, Selasa, 5 Juli 2016, lebih dari 180 orang tewas dalam banjir di sepanjang Sungai Yangtze di China. Banjir terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat dengan curah yang tinggi sejak awal pekan ini. Hujan dan banjir melanda di tujuh provinsi sementara badai menerjang sepanjang 1.600 kilometer wilayah Tengah dan Utara China.

"Setidaknya 45 warga hilang dan 33 juta lainnya terkena dampak bencana alam ini. Hujan dan banjir juga menghanyutkan jalur kereta api dan menutup akses jalan raya," kata otoritas setempat.

WHO Enggan Terapkan Larangan Perjalanan untuk China

Jumlah kematian tersebut termasuk 23 orang yang tewas dalam tanah longsor di Provinsi Guizhou dan delapan lainnya di Wuhan karena tertimpa dinding runtuh.

Media lokal memperkirakan hujan lebat ini akan terus berlangsung hingga hari Rabu, 6 Juli 2016 di bagian China Selatan dan Barat.

Warga Wuhan Tolak Karantina: 'Lebih Baik Kami Mati di Rumah'
VIVA Militer: Pesawat tempur China, Chendu J-20

Seandainya Militer China Perang Udara Lawan India, Siapa yang Menang?

Rusia yang bakal 'menang'.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2020