- VIVAnews/Umi Kalsum
VIVA.co.id – Idul Fitri yang seharusnya dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga dan berbagi dengan sesama, justru dirusak oleh kelompok radikal. Beberapa negara seperti Turki dan Bangladesh, sampai Irak dan Arab Saudi, menjadi sasaran terorisme yang mengenaskan. Namun aksi teror itu tidak sampai mengganggu perayaan Idul Fitri di banyak negara.
Usai bom bunuh diri di sekitar Masjid Nabawi di Madinah, puluhan ribu jamaah berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di salah satu situs suci umat Islam tersebut, pada Rabu, 6 Juli 2016. Bom bunuh diri yang terjadi dua hari lalu telah menewaskan empat penjaga keamanan di dekat area ledakan.
Di depan jamaah, seperti diberitakan Inquirer, Kamis 7 Juli 2016, Sheikh Abdelbari al-Thabiti mengatakan, pemboman tersebut merupakan tindak kejahatan tak bermoral, yang dilakukan oleh kelompok yang tidak lagi menghormati tempat suci Masjid Nabawi.
Di Baghdad, perayaan Idul Fitri dibayangi peristiwa bom mobil besar-besaran pada hari Minggu kemarin, yang mengoyak distrik Karrada dan menyebabkan tewasnya 250 korban.
Rabu kemarin, masyarakat Irak berkabung dengan menyalakan ribuan lilin di sepanjang trotoar dan sisa-sisa bangunan yang hangus di lokasi ledakan. Beberapa berdoa dan membacakan ayat Alquran, sembari meletakkan karangan bunga dan menangis.
(ren)
4 Potret Adem Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah Mualaf
Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius D Fakhiri terlihat cukup aktif mengikuti kegiatan keagamaan bersama umat Muslim setelah dirinya resmi memeluk agama Islam
