Presiden Turki Sebut Pendukung Kudeta seperti Tumor

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dikawal ketat usai kudeta gagal.
Sumber :
  • REUTERS/Huseyin Aldemir

VIVA.co.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Amerika Serikat untuk mengekstradisi tersangka pemimpin teroris, Fetullah Gulen, yang dianggap sebagai dalang kudeta pemerintah Turki.

Terlibat Kudeta, 104 Prajurit Turki Dipenjara seumur hidup

Kepada masyarakat Istanbul beberapa jam setelah kudeta berhasil digagalkan, Erdogan mengatakan Turki telah berkali-kali meminta AS untuk mengekstradisi Gulen yang saat ini berada di Pennsylvania.

"Saya telah mengatakan Presiden Barack Obama bahwa orang ini (Fetullah Gulen) sedang mempersiapkan kudeta melawan Turki. Tapi mereka (AS) tak mengindahkannya. Saya ulangi lagi, permintaan saya kepada AS dan Obama agar mengembalikan orang ini kembali ke Turki," kata Erdogan, seperti diberitakan Anadolu Agency, Minggu, 17 Juli 2016.

Staf Konsulatnya Ditangkap, AS Hentikan Visa ke Warga Turki

Ia juga menekankan, kudeta yang gagal dilakukan Jumat kemarin tidak berasal dari kelompok besar, melainkan dari minoritas kecil anggota militer. "Mereka (pendukung Gulen) seperti tumor dalam militer. Sekarang, tumor ini sedang dihapus," ungkapnya.

Erdogan kemudian mengucapkan terima kasih kepada Ketua Parlemen Turki, Ismail Kahraman dan semua anggota parlemen, atas "sikap terhormat" mereka terhadap kudeta berhasil digagalkan.

Turki Kembali Pecat Ribuan Polisi, Dosen, dan PNS

Erdogan juga berterima kasih kepada beberapa pemimpin partai, atas dukungan mereka kepada Partai Keadilan dan Pembangunan Demokrasi yang kini tengah berkuasa, dan tidak memberikan kepercayaan kepada upaya kudeta.

Langkah pembersihan yang diumumkan pada hari Minggu (08/07) ini merupakan yang terbaru setelah upaya kudeta militer yang gagal dua tahun silam. - Getty Images

Turki Kembali Pecat Ribuan Tentara dan Polisi

Tindakan itu diambil untuk mengurangi ancaman pada keamanan nasional.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2018