Menteri Agama di Mesir, Tekankan Religiusitas Bangsa RI

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • Danar Dono/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin membuka Simposium Internasional Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2016 di Al-Azhar University, Kairo, Mesir, Minggu, 24 Juli 2016, waktu setempat.

Mantan Menag Lukman Hakim Diperiksa Terkait Haji dan Gratifikasi

Simposium dihadiri sekitar 300 perwakilan PPI dari 46 negara. Dalam simposium bertema "Meneguhkan Indentitas Bangsa Indonesia" itu, Menteri Lukman menegaskan, nilai-nilai agama dan religiusitas sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia. 

“Indonesia adalah bangsa yang sangat religius. Masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai agama, dan itulah yang harus dijaga, dipelihara, dan dikembangkan,” kata Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 26 Juli 2016.

Indeks Kepuasan Haji Meningkat, Menag: Ini Keberhasilan Semua Pihak

Menurutnya, Indonesia lahir melalui perjuangan panjang para pendahulu yang dilandasi spirit  religiusitas dan nilai keagamaan. Secara arif, para pendiri bangsa bahkan menjadikan agama sebagai faktor perajut keragaman bangsa yang sangat plural, sehingga keutuhan dan kesatuannya  tetap terjaga. “Nilai agama itulah sesungguhya yang berfungsi menjaga keutuhan kita. Apa pun etnis dan suku bangsa kita, semua  menjunjung tinggi nilai agama,” ujarnya.

Lukman mengakui, agama memiliki sisi dalam (esoterik/hakikat) dan sisi luar (eksoterik/syariat). Menurutnya, semua agama bertemu di titik yang sama pada sisi hakikat, yaitu  agar manusia bisa hidup sesuai harkat dan martabatnya. 

Menag Minta Santri Jadi Sosok yang Sebarkan Perdamaian

Agama juga memiliki sisi eksoterik yang beragam. Keragaman menjadi berkah manusia agar bisa saling melengkapi atas semua keterbatasan yang ada.

“Kalau bicara di tengah kemajemukan, bicara agama adalah bicara sisi dalamnya karena semua kita akan bertemu pada gelombang dan tujuan yang sama. Bukan mempertahankan sisi luar yang memang fitrahnya berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan itu bukan untuk saling menegasikan antara kita,” kata Lukman.

Dalam acara itu, sejumlah tokoh turut mendampingi Menteri Lukman. Di antaranya, Duta Besar RI untuk Mesir Helmi Fauzi, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bahtiar, Pgs. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Muchlis M Hanafi, Sekretaris Menteri Khoirul Huda Basyir. 

(ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya