Turki Singkirkan 1.112 Orang dari Departemen Agama

Fethullah Gulen, ulama Turki yang kini berdiam di Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Selahattin Sevi/Zaman Daily via Cihan News Agency

VIVA.co.id -  Direktorat Urusan Agama Turki telah menyingkirkan 1.112 personelnya, termasuk penceramah dan instruktur Al-Quran. Pergeseran ini dilakukan sejak terjadinya kudeta militer yang gagal pada 15 Juli lalu.

Pemerintah Turki menuduh ulama Islam Fethullah Gulen, yang kini tinggal di AS sebagai orang yang mendalangi kudeta, dimana 246 tewas terbunuh. Gulen, yang membantah tuduhan tersebut, memang telah lama membangun jaringan luas melalui sekolah, badan amal, dan bisnis di Turki.

Diberitakan oleh Reuters, 26 Juli 2016, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada wartawan dua duta besar Turki, yang saat ini berbasis di Ankara, juga telah disingkirkan setelah terjadinya kudeta.

Hingga saat ini, pemerintah Turki telah memecat, menahan, dan menyelidiki lebih dari 60.000 tentara, polisi, hakim, guru, PNS, dan kelompok profesi lain setelah terjadi kudeta di negara tersebut. Mereka yang disingkirkan umumnya dianggap memiliki kaitan atau jaringan dengan Fethullah Gulen.

Pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menutup lebih dari 1.000 sekolah swasta yang dianggap bagian dari jaringan Gulen. Selain itu, Erdogan juga memperpanjang masa darurat kudeta.

Terlibat Kudeta, 104 Prajurit Turki Dipenjara seumur hidup

(ren)

Langkah pembersihan yang diumumkan pada hari Minggu (08/07) ini merupakan yang terbaru setelah upaya kudeta militer yang gagal dua tahun silam. - Getty Images

Turki Kembali Pecat Ribuan Tentara dan Polisi

Tindakan itu diambil untuk mengurangi ancaman pada keamanan nasional.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2018