Uni Eropa Minta Indonesia Batalkan Hukuman Mati

Bendera Uni Eropa.
Sumber :
  • Reuters/Yves Herman

VIVA.co.id -  Komisi Uni Eropa kembali menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak meneruskan pelaksanaan eksekusi hukuman mati. UE menilai, hukuman mati merupakan pidana yang kejam dan tidak manusiawi.

"Kami meminta Indonesia untuk menghentikan pelaksanaan eksekusi mati, karena hukuman ini tidak menimbulkan efek jera terhadap tindak kejahatan, serta merendahkan martabat manusia," ujar Juru Bicara Uni Eropa melalui keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 28 Juli 2016.

Ngeri, Korban Perang Narkoba di Indonesia Sudah 60 Orang

Seruan ini terkait dengan pelaksanaan hukuman mati atas sejumlah napi kasus narkoba di Nusakambangan dalam waktu dekat. Selain warga Indonesia, ada juga napi-napi asing yang akan dieksekusi.

Maka, selain menentang hukuman mati, Uni Eropa juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan bergabung dengan komunitas yang terdiri dari 140 negara, yang telah menghapuskan praktek atau menerapkan moratorium hukuman mati secara menyeluruh.

Seperti diketahui, Pemerintah tengah menyiapkan eksekusi terhadap beberapa terpidana, termasuk diantaranya tiga warga negara asing yang berasal dari Pakistan, Zimbabwe dan Nigeria. Rencananya, para terpidana akan dieksekusi pekan ini.

Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Aqil Nadeem, pun turut angkat bicara, lantaran salah satu warga negaranya, Zulfiqar Ali, termasuk dalam daftar terpidana mati. Menurut Dubes Nadeem, Indonesia perlu mengkaji ulang kasus ini dan menunda eksekusi mati. Ia menilai Zulfiqar Ali dijebak dan tidak bertanggung jawab atas kepemilikan 350 gram heroin.

Kendati demikian, Dubes Nadeem mengatakan bahwa ia tetap menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Hal ini juga memicu kontroversi masyarakat internasional, namun Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi secara tegas bertekad untuk menghapus peredaran narkoba di Indonesia. Dan hukuman mati adalah salah satu cara yang dipilih untuk membuat gentar pengedar narkoba sindikat internasional.

Malaysia Bantah Tak Mau Kerja Bareng RI untuk Atasi Narkoba

(ren)

Badan Narkotika Nasional (BNN).

BNN Dorong FKPPI Perangi Narkoba

Gerakan bersama jadi kunci penekanan angka penyalahgunaan narkoba.

img_title
VIVA.co.id
26 Oktober 2017