Erdogan Ingin Kontrol Langsung Militer dan Intelijen Turki

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Sumber :
  • Murat Cetinmuhurdar/Presidential Palace/Handout

VIVA.co.id - Pascakudeta militer Turki besar-besaran dua pekan lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan kini menghendaki Angkatan Bersenjata dan Badan Intelijen Nasional berada di bawah kendali dirinya.

Komentar Erdogan ini datang setelah pertemuan lima jam dengan Dewan Agung Militer Turki pimpinan Perdana Menteri Binali Yildrim. Pada pertemuan tersebut, juga diumumkan pemberhentiaan secara tidak hormat sekitar 1.700 personel militer yang terlibat dalam kudeta gagal pada 15-16 Juli 2016.

Usai pertemuan, Erdogan menyetujui keputusan dewan kepada Komandan Angkatan Bersenjata Turki, Hulusi Akar beserta pasukannya, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, untuk tetap memangku jabatannya masing-masing serta merestrukturisasi beberapa posisi jabatan tinggi.

"Presiden Erdogan bilang akan membicarakan dengan pihak oposisi untuk membawa staf jenderal dan badan intelijen di bawah kendali presiden," kata salah satu pejabat parlemen, seperti diberitakan Reuters, Jumat, 29 Juli 2016.

Perubahan tersebut pada aturannya membutuhkan amandemen konstitusi, sehingga Erdogan membutuhkan dukungan dari partai-partai oposisi di parlemen agar putusannya langgeng.

Turki Kembali Pecat Ribuan Tentara dan Polisi

(ren)

VIVA Militer: Presiden Turki Erdogan dan tentaranya.

Militer Turki Disusupi Teroris Fethullah, 4.562 Tentara Dipecat

Fethullah merupakan kelompok yang dituduh dalangi kudeta Turki 2016.

img_title
VIVA.co.id
4 Juni 2020