Buku Putih Pertahanan Jepang Bikin China Meradang

Armada Kapal Perang Pasukan Bela Diri Jepang.
Sumber :
  • mod.go.jp

VIVA.co.id - China menentang keras Buku Putih Pertahanan Jepang (Japanese Defense White Paper) 2016. Menurut Kementerian Pertahanan China, Buku Putih negeri Matahari Terbit itu memantik perseteruan dengan Beijing serta menipu masyarakat internasional.

"Laporan yang dikeluarkan tanggal 2 Agustus lalu berisi pernyataan klise, mendistorsi kebenaran dan militer China, khususnya soal Laut China Selatan dan Laut China Timur," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, seperti diberitakan Xinhua, Rabu 3 Agustus 2016.

Ia mengungkapkan, dokumen berisi 480 halaman itu, sebanyak 30 halaman berisi pernyataan tidak bertanggung jawab atas strategi pertahanan nasional serta aktivitas maritim Tirai Bambu di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

"Jepang menganggap bawah kedua wilayah itu 'sudah jelas kepemilikannya sesuai dengan ketentuan hukum'', ungkap Wu.

Ladang Minyak

Laut China Timur sudah lama menjadi wilayah sengketa antara China dengan Jepang. Senkaku, begitu Tokyo menyebutnya, sementara China menamakan Diaoyu.

Kendati pulau itu hanya memiliki luas 7 kilometer persegi, namun telah diklaim lebih dulu sebagai wilayah China yang berada di bawah kekuasaan Provinsi Taiwan.

Menurut penulis buku "Territorial Disputes among Japan, China and Taiwan concerning the Senkaku Islands", Lee Seokwoo, gugus kepulauan itu memiliki ladang minyak bumi berlimpah pada 1970.

Sedangkan, Laut China Selatan, Beijing menolak mentah-mentah putusan Pengadilan Arbitrase di Den Haag, Belanda, pada 12 Juli lalu, yang memenangkan Filipina.

China Kirim Kapal ke Wilayah Sengketa, Jepang Galau

Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) saat latihan perang di Prefektur Kagoshima.

Oleh karena itu, pihaknya telah mengajukan tuntutan banding kepada Jepang lantaran menyuarakan permusuhan serta membangkitkan masalah antara China dan negara-negara tetangga di kawasan.

"Mereka juga dengan jelas telah menipu masyarakat internasional," tuturnya.

Konstitusi Pasifis

Lebih lanjut Wu mengatakan tujuan akhir Jepang adalah perubahan besar-besaran untuk kebijakan militernya, meningkatkan persenjataan dan revisi Konstitusi Pasifis.

Konstitusi Pasifis dibentuk pada 1947 sebagai "hadiah" untuk Jepang karena kalah Perang Dunia II yang dirancang oleh Amerika Serikat.

Isinya membatasi peran militer negeri Matahari Terbit, serta merubah namanya menjadi pasukan bela diri. Sementara, untuk organisasi dibentuklah badan pertahanan.

Di era PM Abe, Konstitusi Pasifis disepakati direvisi yang tujuannya memberi peran lebih luas bagi militer Jepang dalam perang di luar negeri.

Ia pun mendesak Jepang untuk menciptakan kondisi peningkatan hubungan kedua negara melalui tindakan nyata.

Jepang telah merilis buku putih pertama kali pada 1970, dan menyusun versi baru setiap tahunnya sejak 1976.

Pada 9 Januari 2007, ketika Shinzo Abe pertama kali menjabat sebagai perdana menteri berhasil meyakinkan Parlemen Jepang untuk membentuk Departemen Pertahanan (Department of Defense) sebagai peningkatan status Badan Pertahanan Jepang (Japan Defense Agency).

Usulan tersebut mengacu pada National Defense Program Outline pada 9 Desember 2004. Meski begitu, aliansi militer Jepang dan AS adalah sesuatu yang tak terpisahkan.

Laut China Selatan Memanas, Beijing: Siap-siap Perang

Pulau Senkaku / Diaoyu di Laut China Timur

Foto terbaru soal pembangunan di wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan

Padahal Pengadilan Arbitrase memutuskan klaim China tak berdasar.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016