Presiden Duterte Perintahkan Militer Habisi Abu Sayyaf

Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat mengumumkan pejabat yang diduga terlibat narkoba.
Sumber :
  • REUTERS/Erik De Castro

VIVA.co.id – Presiden Rodrigo Roa Duterte memerintahkan kepada tiga matra di tubuh Angkatan Bersenjata Filipina, yakni AD, AL, dan AU, untuk menumpas habis kelompok militan Abu Sayyaf.

Pilpres Filipina, Siapa Saja Kandidatnya dan Apa Isu Utamanya?

Melansir situs Reuters, Kamis, 11 Agustus 2016, pernyataan Duterte ini disampaikan dalam pidatonya di Pangkalan Militer Zamboanga, Mindanao, Filipina Selatan.

Menurutnya, kawasan selatan yang mayoritas dihuni warga Muslim Filipina terancam dipengaruhi oleh paham ISIS apabila langkah tegas tidak cepat dilakukan.

Duterte Menolak Minta Maaf Atas Kematian dalam Perang Antinarkoba

"Hancurkan mereka. Itu adalah perintah!" tegas Duterte.

Mantan Wali kota Davao itu menyatakan Abu Sayyaf berbeda dari gerakan pemberontak Muslim lainnya, seperti Front Pembebasan Bangsa Moro (MILF).

Gagal Capai Target Vaksinasi COVID-19, Duterte Ancam Hukum Pejabat

Abu Sayyaf, kata Duterte, adalah kelompok bandit berkedok militan. Mereka membunuh warga sipil tanpa alasan dan sejak awal tidak membuka ruang negosiasi.

"Jika kita membiarkan semua ini berlangsung, maka tiga sampai tujuh tahun ke depan Filipina akan mulai memiliki persoalan tentang ISIS," jelasnya.

Duterte menepati janjinya untuk merespons cepat penanganan aksi-aksi penculikan kelompok tersebut. Awalnya, janji itu dilontarkan Duterte sebelum dilantik menjadi presiden pada 30 Juni lalu.

"Akan tiba waktunya bagi saya untuk berhadapan langsung dengan Abu Sayyaf," tuturnya, kala itu.

Pemberantasan Abu Sayyaf menjadi agenda berikutnya Duterte, setelah perang terhadap narkoba dan reformasi birokrasi mulai berjalan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya