Tantang Ukraina, Rusia Gelar Latihan Militer di Laut Hitam

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Sumber :
  • Reuters/Sergei Bondarenko

VIVA.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin, memanggil Dewan Keamanan dan Angkatan Laut Rusia untuk mengumumkan latihan perang di Laut Hitam. Panggilan ini berselang sehari setelah Putin menuduh Ukraina memprovokasi konflik di Krimea.

BPS Ungkap Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Neraca Perdagangan RI

Gerakan agresif tersebut meningkatkan kekhawatiran di Ukraina, bahwa Rusia kemungkinan sedang berencana meningkatkan ketegangan dalam perang antara Kiev dan separatis timur pro-Rusia.

Putin juga berjanji untuk mengambil langkah-langkah balasan melawan Ukraina, yang dituduh mengirim penyabot ke Krimea untuk melakukan tindakan teroris.

Cegah China Bantu Rusia, AS Akan Gelar Pertemuan di Roma

Terkait hal ini pihak Kremlin mengatakan, Presiden Rusia itu telah memanggil petinggi militer dan intelijen pada Kamis kemarin, untuk membahas skenario langkah-langkah keamanan kontra terorisme di sepanjang perbatasan darat, lepas pantai dan wilayah udara Krimea.

Tak tinggal diam, Presiden Ukraina Petro Poroshenko juga dikabarkan telah memerintahkan semua unit Ukraina di dekat Krimea dan di timur Ukraina, untuk bersiaga tinggi dan siap tempur.

Rusia Serang Wilayah Ukraina Barat, Politisi Eropa Khawatir

Dubes Ukraina untuk PBB, Volodymyr Yelchenko memperingatkan bahwa Rusia telah mengumpulkan lebih dari 40ribu tentara di wilayah itu. Senada dengan Yelchenko, Jubir penjaga perbatasan Ukraina, Oleh Slobodyan juga mengatakan, dalam beberapa hari terakhir militer Rusia di Krimea telah meningkatkan aktivitas militernya.

"Pasukan ini datang dengan peralatan yang lebih modern dan unit serangan udara yang canggih," kata Slobodyan, dikutip dari Reuters, Jumat, 12 Agustus 2016.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pihak Angkatan Laut akan mulai menggelar latihan di beberapa wilayah untuk memukul mundur serangan bawah air oleh penyabotase. Ada laporan yang menyebutkan juga bahwa pemerintah telah memotong akses internet di utara Krimea yang dekat dengan Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya