Pemerintah Klaim Titik Kebakaran Hutan Menurun 74 Persen

Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia kembali menyampaikan komitmennya untuk menangani permasalahan kebakaran hutan di beberapa lokasi, seperti di Kalimantan dan Sumatera. Kabut asap yang ditimbulkan kebakaran hutan di dua wilayah tersebut seringkali dianggap "mengganggu" negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2020

Saat ini, pemerintah mengatakan, titik panas yang menjadi sumber api sudah semakin jauh berkurang. "Beberapa langkah yang dilakukan antara lain melalui water bombing, mengontrol cuaca, patroli terpadu dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.

Arrmanatha menegaskan bahwa semua cara telah dilakukan untuk menangani permasalahan ini. Bahkan ia mengklaim, tahun ini ada penurunan titik panas di beberapa tempat.

RUU Cipta Kerja, Jokowi Lemahkan Penegakan Hukum Lingkungan

"Tahun ini ada penurunan titik panas (hotspot) sebanyak 74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini membuktikan bahwa ada perkembangan dan kemajuan dalam permasalahan ini," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga dikatakan telah melakuan tindakan-tindakan hukum kepada perusahaan "nakal" dan memberlakukan denda, karena terbukti dengan sengaja menyebabkan kebakaran hutan.

Dikepung Asap Kebakaran Hutan, Australian Open Terancam Ditunda

"Bagi Indonesia yang paling penting adalah perlu diadakannya penanganan secara bersama di kawasan, agar kejadian ini tak terulang kembali. Indonesia akan menindak tegas dan memproses hukum setiap pelanggaran," kata Arrmanatha.

BBC Indonesia

Mungkinkah Fatwa Agama Cegah Kebakaran Hutan di Indonesia?

Indonesia adalah rumah bagi lahan gambut luas.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2020