Gagal Berunding, Demonstran Bunuh Wakil Mendagri Bolivia

Wakil Mendagri Bolivia Rodolfo Illanes yang tewas dibunuh setelah disandera.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pemerintah Bolivia mengatakan wakil Menteri Dalam Negeri mereka telah diculik dan dibunuh oleh pekerja tambang. Penculikan dan pembunuhan tersebut dilakukan setelah perundingan mereka dengan pemerintah Bolivia menemukan jalan buntu.

Gokar Listrik Hadir di Indonesia, Lengkap dengan Sirkuit

Menurut penjelasan pihak berwenang, Wakil Mendagri Rodolfo Illanes dan pengawalnya ditangkap pada Kamis subuh, 26 Agustus 2016, di sebuah jalan di Panduro, sebelah selatan kota La Paz.

Menteri Dalam Negeri Carlos Romero mengatakan, seluruh indikasi yang ditemukan mengarah pada pernyataan, wakilnya telah dbunuh dalam serangan yang brutal. Dua pekerja tambang juga tewas akibat tembakan yang dilepaskan oleh polisi saat terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.

Sekjen PDIP Koreksi Otto Hasibuan soal Permohonan Megawati sebagai Amicus Curiae di MK

Diberitakan oleh Reuters, Jumat, 26 Agustus 2016, Menteri Pertahanan Reymi Ferreira mengatakan kepada koran La Razon, Illanes ditemukan tewas sekitar pukul 6 sore waktu setempat. Pihak berwenang saat ini belum bisa mengambil jasadnya. Namun mereka telah menangkap lebih dari 100 orang pengunjuk rasa.

Presiden Bolivia Evo Morales dikabarkan sangat berduka atas kematian Illanes. Saat ditawan, Illanes sempat mengatakan kepada radio Bolivia, bahwa ia hanya bisa dibebaskan jika pemerintah bersedia berunding dengan pekerja tambang tentang undang-undang yang baru.

HBO Umumkan Pemeran Utama Pekuel Game of Thrones, Knight of The Seven Kingdoms

The National Federation of Mining Co-Operatives of Bolivia, federasi pekerja tambang yang selama ini menjadi sekutu Morales, telah memulai protes setelah negosiasi mereka dengan pemerintah gagal. Para pekerja tambang telah memblokir jalan tol di Panduro sejak Selasa, 23 Agustus 2016.

Kelompok pengunjuk rasa meminta konsesi lebih banyak, hak untuk mengerjakan tambang bagi perusahaan swasta, dan  perwakilan serikat pekerja yang lebih besar.

Presiden Bolivia Evo Morales

Bolivia Buka Sekolah Militer 'Anti-imperialis'

Sekolah ini terbuka untuk mereka yang berasal dari Amerika Latin.

img_title
VIVA.co.id
18 Agustus 2016