Setelah 28 Tahun, Pelaku Pembunuhan Berantai Terungkap

Ilustrasi pembunuhan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Polisi China meyakini mereka telah menangkap seseorang yang mereka beri gelar "Jack The Ripper dari China." Julukan tersebut diberikan karena pria itu diduga sebagai pelaku pembunuhan dan mutilasi pada 11 perempuan.

Ratusan Juta Warga China Tetap Liburan di Tengah Pandemi COVID-19

Diberitakan oleh China Daily, Senin, 29 Agustus 2016, Gao Chengyong, 52 tahun, ditangkap polisi di toko grosir milik ia dan istrinya di Baiyin, sebelah utara provinsi Gansu, China. Koran tersebut mengatakan, Chengyong dituduh melakukan 11 pembunuhan di Gansu dan wilayah sekitarnya sepanjang tahun 1988 hingga 2002.

Kementerian Keamanan Publik mengatakan, Chengyong menargetkan wanita muda yang mengenakan baju merah. Ia akan mengikuti wanita tersebut, memperkosanya, lalu membunuhnya. Ia juga menggorok leher korban, dan memutilasi tubuh mereka. Polisi mengatakan, korban termuda Chengyong berusia delapan tahun. Surat kabar Beijing Youth Daily bahkan menambahkan, beberapa korban bahkan ditemukan tanpa vagina.

Ditolak Negaranya, 208 WN China Tertahan di Bandara Soetta

"Korban memiliki kelainan seksual dan membenci perempuan," ujar polisi pada tahun 2004. Saat itu polisi mulai menemukan kaitan antara satu korban dan korban lainnya. Polisi juga menawarkan hadiah sebesar 200.000 yuan pada siapa saja yang bisa memberikan informasi tentang tersangka. "Dia tertutup dan tak memiliki kehidupan sosial, namun dia sangat sabar," ujar polisi saat itu.

Gao Chengyong berhasil diidentifikasi setelah polisi menangkap seorang kerabatnya di Baiyin dengan tuduhan melakukan kejahatan ringan. Ia berhasil diidentifikasi setelah polisi melakukan tes DNA. Polisi menyimpulkan, pembunuh yang mereka cari selama 28 tahun setelah DNA Gao cocok dengan korban pembunuhan. Namun polisi belum memberikan penjelasan mengapa pembunuhan berhenti di tahun 2002.

Virus Corona: Jutaan Warga China Pindahkan Aktivitas ke Dunia Maya

Dalam beberapa kasus, kepolisian China sering kali melakukan salah tangkap. Di mana mereka kerap menggunakan kekuatan untuk mendapatkan pengakuan dari pelaku. Namun dalam beberapa kasus, kesalahan dibatalkan jika ada pengakuan lain dari pihak ketiga yang membenarkan tertuduh tidak bersalah. Namun dalam kasus Gao Chengyong, belum ada kabar, apakah polisi China pernah menangkap tersangka lain.

Penerapan protokol kesehatan COVID-19 di Bandara Soekarno Hatta.

Tiba di Bandara Soetta, 153 Warga China Langsung Dikarantina

Ratusan warga China ini begitu sampai di bandara langsung diperiksa dan dikarantina. Menghindari adanya penularan virus corona.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2021