- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Lebih dari dua miliar orang di beberapa negara bagian Afrika dan Asia, berisiko tinggi tertular wabah virus Zika. Menurut laporan Jurnal Kesehatan, The Lancet Infectious Diseases, Indonesia, bersama India dan Nigeria adalah yang paling rentan tertular.
Dr Oliver Brady, salah satu penulis laporan tersebut, seperti dikutip situs BBC, Sabtu, 3 September 2016, mengatakan bahwa risiko penyebaran paling tinggi terjadi selama musim panas, karena nyamuk dapat membawa virus dan dapat bertahan hidup lebih lama.
"Negara-negara seperti India, Indonesia dan Nigeria diperkirakan berada pada risiko tertinggi terhadap penularan Zika. Hal ini karena sebanyak 5.000 wisatawan setiap satu bulan datang dari ketiga negara ini ke wilayah endemik Zika," ujar Brady.
Mereka menilai beberapa faktor seperti jumlah orang yang melakukan perjalanan ke daerah terpapar Zika seperti di Amerika Selatan. Selain itu, keberadaan nyamuk yang dapat menularkan virus dan iklim yang ekstrem menjadi penyebab tingginya risiko.
Laporan ini dibuat menggunakan data jumlah wisatawan yang menggunakan transportasi udara untuk membantu membuat model prediksi.
Meski begitu, mereka mengakui bahwa kekebalan terhadap virus Zika yang telah ditingkatkan di beberapa daerah, dapat mengurangi risiko tertular.
Ditemukan, Antibodi Penangkal Virus Zika
Antibodi itu berasal dari tubuh manusia.
