Australia Siap Bantu Indonesia Berdayakan Pedesaan

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Renne Kawilarang

VIVA.co.id – Kedutaan Besar Australia di Jakarta bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) membahas kerja sama pemberdayaan untuk pedesaan.

Dorong Ekonomi hingga Lestarikan Lingkungan, 4 Program Pertamina Patra Niaga Diganjar Penghargaan

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, mengatakan bahwa keduanya sepakat bila kerja sama pemberdayaan ini dilakukan melalui program pelatihan leadership (kepeminpinan) bagi pemimpin dan pendamping desa.

“Kami akan menawarkan program pelatihan berupa 'training of trainers', khususnya bagi pendamping desa, atau pelatihan bagi para pemimpin desa mengenai 'leadership'. Nantinya, para pendamping ini bisa meneruskan pelatihan kepada masyarakat,” kata Grigson, melalui keterangan pers, Minggu, 4 September 2016.

Memainkan Peran Penting dalam Meningkatkan Kualitas Hidup

Selain itu, ia juga menawarkan program pengolahan pertanian dan peternakan. Tak hanya itu, Grigson akan mengajak Kementerian Desa PDTT bekerjasama di bidang pendidikan, yakni dengan memberikan beasiswa bagi masyarakat desa.

“Beberapa universitas di Australia telah berkolaborasi dengan beberapa universitas di Indonesia, diantaranya Universitas Tazmania yang berkolaborasi dengan UGM Yogyakarta, serta Universitas Queensland dengan Universitas Indonesia,” ungkapnya.

Mendes Abdul Halim Iskandar Bangun Ketahanan Pangan Desa di 5 Provinsi

Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Eko Sandjojo, mendukung implementasi kerja sama melalui pemberdayaan. Ia pun menolak bantuan yang diberikan pemerintah Australia berupa uang.

“Kami sangat senang jika Australia mau bekerjasama pemberdayaan. Kami berharap agar bantuan yang diberikan kepada kami bukan berupa uang,” ujar Eko.

Ia juga mengatakan, desa saat ini membutuhkan pengetahuan agar mampu mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Bahkan, menurutnya, akan lebih baik jika masyarakat desa nantinya mampu mengolah produk desa menjadi makanan siap olah.

“Dalam hal peternakan dan pertanian, sarana pasca panen itu sangat penting. Karena untuk menaikkan harga jual produk, perlu pengolahan lebih lanjut dari produk tersebut dan juga pengemasannya,” kata Eko, menegaskan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya