VIVA.co.id – Pemberitaan yang disampaikan oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) soal pilot AirAsia yang salah menetapkan rute dalam penerbangan dari Sydney menuju Kuala Lumpur pada 10 Maret 2015 mendapat tanggapan dari pihak AirAsia X Berhad.
Sebelumnya, ATSB mengatakan pilot pesawat AirAsia telah keliru menetapkan jalur, sehingga pesawat salah jalan hingga 11.000 km.
Menurut penjelasan manajemen AirAsia X, sebelum informasi tersebut dirilis oleh ATSB, pihaknya telah melakukan sejumlah perbaikan terhadap beberapa hal yang dianggap penting.
Melalui rilis yang diterima VIVA.co.id, pada Kamis, 8 September 2016, manajemen AirAsia X menyatakan seluruh pesawat AirAsia X telah dilengkapi dengan Flight Management System yang ditingkatkan kapasitasnya sejak kejadian.
Selain itu, manajemen juga telah melakukan pengembangan buletin serta memberikan pelatihan bagi awak penerbangan dengan penekanan pada ketepatan pengoperasian dan penyelerasan sistem navigasi dari Air Data dan Inertial Reference System.
AirAsia X juga telah memberikan pengarahan pada seluruh pilot terkait hasil temuan investigasi internal dan mengkaji Recovery Procedure yang perlu dijalankan.
"Kami menerapkan sistem pengelolaan yang mumpuni untuk memantau serta mencegah terjadinya kembali kejadian serupa di kemudian hari," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.
Pihak manajemen AirAsia X juga menekankan, mereka telah lulus audit keselamatan dan keamanan yang dilakukan secara berkala oleh berbagai badan regulasi internasional, termasuk IATA Operational Safty Audit (IOSA).
Melalui pernyataan tersebut, AirAsia X Berhad menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga kepatuhan pada regulasri terkait keselamatan dan keamanan penumpang dan awak penerbangan. (ase)
