- REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id – Dua pesawat pembom strategis supersonik Amerika Serikat, B-1 Lancer, terbang di atas langit Korea Selatan pada Selasa pagi sebagai bentuk unjuk kekuatan serta solidaritas bersama sekutunya di tengah peningkatan ketegangan pascauji coba nuklir Korea Utara kelima.
Dua bomber tersebut terbang rendah di atas Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan, atau 77 kilometer (48 mil) dari perbatasan Zona Demiliterisasi dengan Korea Utara dan 40 kilometer (25 mil) dari ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Sebelumnya, B-1 Lancer dijadwalkan akan tiba di Korea Selatan pada Senin kemarin dari pangkalan militer AS di Guam. Namun tertunda akibar cuaca buruk.
Bomber tersebut dikawal jet tempur Korea Selatan dan AS yang melakukan terbang rendah di langit Osan.
Penerbangan ini disaksikan oleh 28.500 personel AS yang ditempatkan di Korea Selatan, bersama Komandan AS di Korea Selatan, Jenderal Vincent K. Brooks serta Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Jenderal Lee Sun-jin.
"Demonstrasi ini memberikan salah satu contoh dari berbagai kemampuan militer kedua negara yang tergabung dalam aliansi untuk menyokong dan memperkuat solidaritas," kata Brooks, seperti dikutip situs Reuters, Selasa, 13 September 2016.
Pada Senin kemarin, Korea Selatan mengatakan kalau "saudaranya" itu tengah mempersiapkan uji coba nuklir tambahan dengan ledakan yang lebih dahsyat.
Tes ini sebagai jawaban atas sanksi tambahan yang akan diberikan Dewan Keamanan PBB kepada negeri Kim Jong-un itu.
Sedangkan, para utusan nuklir Korea Selatan dan Amerika Serikat bertemu di Seoul hari ini untuk membahas tanggapan mereka terhadap uji coba nuklir Korea Utara yang semakin mengkhawatirkan.
