Hotel Mewah Milik Trump Dibuka Dekat Gedung Putih

Hotel bertaraf internasional milik Donald Trump di Washington DC, AS.
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque

VIVA.co.id – Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, telah menancapkan kuku bisnisnya di Washington DC dengan membuka hotel eksklusif yang letaknya hanya lima blok dari Gedung Putih.

10 Prediksi The Simpsons di 2022, Ada Ivanka Trump

Melansir situs Reuters, Selasa, 13 September 2016, penginapan mewah bernama "Trump International Hotel" ini direnovasi selama dua tahun dengan biaya sebesar US$200 juta (Rp26,4 triliun).

Menurut rencana, sebuah upacara peresmian besar akan digelar pada Oktober 2016. Hotel ini terdiri dari 263 kamar yang harganya dibanderol US$20 ribu (Rp26,4 juta) per malam.

Bisnis Karoseri Bus Nol Orderan hingga Kontroversi Ivanka Trump

Hotel ini memiliki rekor sebagai bangunan tertinggi ketiga di ibu kota Amerika Serikat, yang berlokasi di 1899 Old Post Office, serta dibangun dengan gaya arsitektur Romawi Kuno.

Sementara, putri Trump, Ivanka, turut mensukseskan pembangunan hotel ini dengan membantu menegosiasikan sewa lahan selama 60 tahun dengan pemerintah AS serta mengawasi, mengubah bangunan serta desain, mengatakan proyek tersebut sebenarnya satu tahun lebih cepat dari rencananya.

Kontroversi Ivanka Trump Lantaran Perannya Tidak Jelas di Gedung Putih

"Kami benar-benar memposisikan hotel ini untuk tidak hanya menjadi yang terbaik di ibu kota (Washington DC), tetapi bagi seluruh negeri ini," katanya, dalam sebuah wawancara melalui sambungan telepon.

Dalam twitter-nya, Trump mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerja samanya kepada semua pihak yang telah membantunya sehingga hotel miliknya berdiri kokoh.

Para pemrotes di depan Hotel bertaraf internasional milik Donald Trump.

Pengunjuk rasa menentang Trump (Reuters.com).

Meski begitu, kehadiran hotel mewah ini sedikit menimbulkan kehebohan di mana 40 pengunjuk rasa berdemontrasi di depan pintu utama hotel.

Mereka menentang kebijakan Trump yang ingin membangun dinding pembatas di sepanjang perbatasan AS-Meksiko serta memblokir imigran Muslim.

Koordinator demonstrasi Andrew Castro dari Baltimore mengatakan kalau kehadiran mereka ingin membangun dinding melawan rasisme. "Sebut saja aksi ini sebagai 'soft opening' hotel Trump," kata Castro.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya